Mohon tunggu...
Gaya Hidup Artikel Utama

Kita adalah Generasi Merunduk

16 Desember 2016   17:07 Diperbarui: 16 Desember 2016   18:17 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kecil yang kecandungan bermain Gawai. Childcare.net

Generasi merunduk menurut sudut pandang saya adalah mereka orang-orang yang sebagian besar kecanduan menggunakan gadget atau biasa disebut gawai, memang tidak bisa di pungkiri karena teknologi yang menjadi dasar utama bagi para masyarakat di muka bumi ini, dari mulai pelajar hingga orang dewasa sudah sangat melekat dengan pesat nya kemajuan di bidang teknologi saat ini.

Media elektronik yang menjadi incaran masyarakat, dari mulai di kota-kota kecil sampai di kota-kota besar.

Yeahhhhh!! Gadget/Gawai menjadi salah satu barang wajib yang harus dimiliki orang-orang kalangan menengah atas hingga menengah bawah. Bisa kita lihat di keseharian saja misalnya di angkutan umum atau di jalan-jalan raya, pasti orang-orang memegang gadget/gawai atau bahkan sibuk dengan gadget/gawai nya masing-masing, entah itu sedang mengetik pesan, ada juga yang hanya sibuk dengan social media nya, mendengarkan musik, bahkan hanya untuk sekedar main games di aplikasi itu sendiri.

Apalagi sekarang ini sudah semakin banyak berbagai merk bermunculan, seperti Blackberry dan yang sekarang sedang melambung namanya itu adalah Android, dan Android itu punya banyak tipe, merk, dan kualitas yang berbeda-beda dari segi aplikasi dan fisik tersendiri yang membuat orang semakin mempunyai banyak pilihan dan sesuai daya tarik masing-masing terhadap pemilihan gadget/gawai.

Perlu diketahui, dampak baik dan buruknya seseorang yang terikut dengan generasi menunduk ini ialah mereka yang aktif menggunakan gadget/gawai dalam sehari-hari.

Di manapun kita berada pasti kita selalu membawa gadget/gawai, entah itu sedang berjalan, di angkutan umum, hingga sedang menyetir sekalipun. (foto dimobil abis wisuda sambal main hp)

Segi buruknya sebagai generasi merunduk yaitu bisa menghilangkan rasa kesadaran diri kita terhadap lingkungan bahkan diri sendiri, misalnya saja saat kita sedang asik-asiknya mendengarkan musik dengan volume yang tinggi lalu ketika si pengemudi sedang mengendarai mobil sipengemudi yang aktif menggunakan gadget/gawai tersebut mengalami kecelakaan dikarenakan tidak konsentrasi saat berkendara, maka jika kalian berada dilingkungan generasi merunduk, kalian lah yang harus jadi pelopor positif selanjutnya dalam menggunakan gadet/gawai.

Mengurangi rasa tidak sopan pun di sini bisa terlihat jelas, para pelajar dan anak muda yang tidak pernah akan bisa di lepaskan dari gadgetnya,bisa sangat mengurangi rasa tidak hormat terhadap sekelilingnya, misalnya pada saat sedang diajak berbicara oleh orang tua, guru, atau orang lain hanya mulut yang bicara tetapi kepala akan tetap menunduk kearah gadget yang di genggamannya. Padahal yang seharusnya itu kita harus selalu berbicara sambil menatap orang yang mengajak kita bicara.

Bicara soal kesehatan, sudah banyak kasusnya, yaitu terlalu seringnya menjadi pengikut generasi merunduk makanya tingkat kesadaran seseorang dalam keseharian pun menjadi kecandua, tau gak kalian kenapa gue ngomong gitu?......karena ketika waktu istirahat pun tiba dimalam hari, banyak orang-orang yang tertidur pulas ketika sedang menggunakan telepon genggamnya huhu, padahal kalian tahu gak geng? Efek radiasi dari gadget/gawai itu sangat berbahaya bagi kesehatan jika bersampingan dengan kita saat kita sedang tertidur pulas.

WOW! Sangat jelas ya geng bahwa dikalangan muda sekarang, julukan buat zaman ini adalah generasi merunduk, mengapa? Karena…… kalo kalian asik sendiri dengan gadgetnya, hal itulah yang membuat seseorang menjadi sakit leher, mata juga bisa membuat minus secara perlahan karena terlalu dekatnya pandangan mata kita terhadap layar gadget yang ada di hadapan kita.

Sisi baiknya pun akan selalu melekat untuk hal ini, yang kita ketahui gadget/gawai lah yang membuat kita semakin tidak merasa di bodohi karena isi aplikasinya yang membuat kita selalu cepat dalam berkomunikasi. 

Contoh kecil saja, pada saat kita di mintai tolong untuk segera mungkin mengirimkan tugas lewat email atau menyebarkan pengumuman lewat social media dan sementara itu pun kita tidak sedang dekat dengan laptop bahkan komputer juga warung internet bisa kita lakukan secara langsung dan cepat melalui gadget/gawai yang sudah ada jaringan internetnya, dan dengan mudahnya kita dapat mengetahui suatu lokasi di dalam aplikasi dengan menggunakan GPS #hehesangatmembantusih

Masyarakat pun ikut terlarut kedalam generasi merunduk ini, tidak heran kalau sekarang ini bisa kita lihat para anak-anak yang berusia 5-10 ke atas juga sudah mengerti kegunaan gadget, itulah yang membuat kurangnya rasa sosialisasi anak terhadap sekelilingnya atau lingkungannya, misalnya saja permainan anak-anak yang sewajarnya sudah sangat tidak terlalu diminati oleh anak-anak itu.

Gue juga masih penasaran dengan argumen-argumen para sobat diluar sana mengenai generasi merunduk ini nih geng HAHAHAHAHA… bisa dibilang gadget/gawai lah yang membuat generasi saat ini disebut dengan Generasi Merundu My readers, beberapa waktu lalu gue sempet wawancara bersama rekan saya dan salah satu HRD PT Grab Indo mengenai pembahasan tentang Generasi Merunduk, garis besar dari kedua rekan yang saya wawancarai ialah di era modern sekarang, komunikasi paling efektif adalah dengan menggunakan gadget/gawai… tapi banyak orang yang sekarang menggunakan gadget/gawai bukan hanya untuk kepentingan dalam bekerja atau berkomunikasi lainnya namun penggunaan yang tidak penting pun akan dilakukan dengan gadget/gawai oleh banyak orang. Dengan begitu, kerugian seseorang menggunakan gadget/gawai sangat berdampak kerugian besar untuk diri sendiri. #CreativeWriting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun