Mohon tunggu...
Lyfe

Andai Aku Seorang Miliarder

26 Oktober 2015   22:17 Diperbarui: 26 Oktober 2015   22:17 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Melihat kenyataan ini sungguh merasa prihatin. Bagaimana tidak ditengah kemerdekaan yang telah mencapai usia 70 tahun ini kita belum bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Saya berkata demikian bukan hanya sekedar bicara, dan mendramatisir keadaan. Saya sering melihat bahkan pernah merasakannya. Lihat saja kala ini ada saja bahkan masih banyak sekolah-sekolah yang terabaikan. Pendidikan yang baik ditunjang oleh beberapa aspek mulai dari bangunannya, fasilitas penunjangnya, tenaga pendidiknya serta sistem pendidikannya.

Baik, mungkin bagi sebagian anda (maaf) yang membaca mengatakan bahwa ini hal yang sepele atau terlalu dibesar-besarkan. Tapi tidak bagi saya, karena sekecil apapun hal yang dilakukan akan memberi dampak yang besar. Begitu juga dengan dunia pendidikan. Semua aspek yang tadi diuraikan adalah aspek kohern, saling berkaitan satu sama lain. Coba bayangkan saat bangunan sekolah telah tersedia, fasilitas lengkap namun tidak ada tenaga pendidik yang professional? Lalu bagaimana ketika tenaga pendidik ada, namun bangunan sekolah bahakan fasilitas penunjang tidak tersedia? Dapatlah dipastikan kesuksesan tujuan pendidikan itu tidak dapat terpenuhi.

        Bagi saya kebangkitan Indonesia kearah kemajuan suatu bangsa haruslah dimulai dari hal sederhana yang berdampak luar biasa, yaitu bidang pendidikan. Sebenarnya jumlah penduduk tinggi yang dimiliki Indonesia akan mampu menjadi ledakan kebangkitan bangsa ini, jika semua dari mereka menjadi sumber daya manusia professional dan itu semua akan mampu diwujudkan dengan pendidikan yang baik. Karena ketika pendidikan berjalan sebagaimana layaknya, siswa yang belajar disana akan mampu memahami dengan baik apa-apa saja yang diajarkan dan akan mampu mendorong keluarnya kemampuan mereka masing-masing, dimana sekolah itu berfungsi sebagai wahana pendidikan, pembangunan karakter dan mindset seseorang. Kita dapat rasakan sendiri kala suasana belajar menyenangkan dan kita serasa bebas belajar (dalam artian bebas berkreatif) materi akan mudah dipahami, karakter sukses akan mulai terbentuk. Belajar dengan menyenagkan, dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai akan mampu menunjang keberhasilan pembelajaran. Dimana nantinya  sekolah akan mampu mencetak para manusia yang mampuni dan mampu bersaing di dunia nyata.

Sekolah-sekolah diperkotaan memang sudah mulai memenuhi kebutuhan tersebut. Pemerintah gencar dengan pembangunan-pembangunan terhadap dunia pendidikan. Namun pembangunan ini akan terbilang lama, karena menurut mendikbud sendiri hanya dana pendidikan itu hanya 20% dari dana APBN maupun APBD, sedangkan rasio dana pembangunan tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan pembangunan di Negara ini. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa ini dan salah satu pemilik negara tercinta ini saya perduli dengan keadaannya saat ini. Dengan keadaan yang demikian, perlu adanya dana lain untuk bisa memenuhi kebutuhan pembanguan pendidikan Indonesia. Disinilah tangan-tangan malaikat dibutuhkan, dengan apa yang saya miliki saya harus mampu menjadi bagian dari kebangkitan pendidikan ini. Dengan kelebihan materi yang saya miliki sedikitnya ada 2 hal yang saya akan dilakukan dan pantaslah anda lakukan.

 

 

        Pertama, selama bertahun-tahun lamanya kita menimba ilmu dibangku sekolah. Dididik dan mendidik. Dididik dengan kasih sayang para pahlawan tanpa tanda jasa yang kerap kali mendedikasikan hidupnya untuk mengajarkan kita banyak hal. Bukan sekedar ilmu pasti, ilmu alam, ilmu social maupun bahasa yang mereka ajarkan namun pelajaran hidup yang sesungguhnya tidak lupa mereka sampaikan. Tanpa lelahnya mereka menuntun kita, dan tak henti-hentinya. Lingkungan sekolah yang mendidik banyak hal. Dari itu semua patutlah kita yang kini mengabdi. Kelebihan materi yang kita miliki disumbangkan pada sekolah-sekolah yang membutuhkan, hal kecil minimal pada sekolah dimana kita menuntut ilmu. Karena tidak dapat dipungkiri didaerah-daerah masih banyak sekolah yang belum bisa dikatakan layak. Bangunannya masih apa adanya, dengan tanah sebagai lantainya. Bangunan kelas yang bergabung, bahkan sekolah tanpa pintu seperti yang terjadi di SD Subele NTT. Pemerintah Indonesia juga tidak melarang penyumbangan dana terhadap sekolah. Dengan dana yang sumbangkan secara berkelanjutan itu sedikitnya akan mampu memenuhi fasilitas yang diperlukan.

        Kedua, andai saya seorang miliarder saya akan membangun sebuah lembaga, dengan website donor dana pendidikan. Dimana pada website didata sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan dan disediakan tempat bagi teman-teman yang perduli dan ingin ikut berkontribusi membagun pendidikan Indonesia bisa menyalurkannya disini. Contoh saja saat orang itu kebetulan tinggal di luar negri atau diluar kota dan ingin menyumbang dengan memilih sekolah tertentu untuk disumbangkan, kita bisa memenuhinya. Karena kebaikan tidak pernah terbatas. Bayaknan saja jika satu orang bisa memberi perubahan maka ketika kita bersama akan mampu membangun dan membangkitkan Negara Indonesia tercinta ini. Karena sejatinya tidak ada kata terlambat untuk membuat perubahan. Jayalah Negaraku, Indonesia tercinta.

 

Daftar Referensi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun