Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun menurut National association for the education young children, (Takdirotun Musfiroh 2008:1) Pada masa kanak-kanak dunia anak identic dengan keceriaan, kesenangan dan kegembiraan sering kita dengar bahwa pada masa ini anak mengalami masa golden age atau masa keemasan dimana 80% dari otak anak
sudah bekerja yang di tandai dengan perubahan pada perkembangan anak secara cepat baik fisik motorik, kognitif, sosial emosional, Nilai moral agama, bahasa. Anak-anak tidak bisa lepas dari aktifitas-aktifitas yang membuat dirinya bisa merasakan senang, mereka bisa meluapkan keceriaan, kegembiraan dan senang melalui bermain, karena dunia anak merupakan dunia bermain. Namun tidak sedikit kemungkinan orang tua mengetahui manfaat sebenarnya dari sebuah bermain, beberapa orang tua ada yang kurang bahkan tidak menyukai anaknya bermain, karena bermain menurut beberapa
orang tua hanya menghabiskan waktu anak akan sia-sia. Anak di tuntut untuk belajar dan belajar. Padahal sejatinya anak usia dini di berikan waktu yang banyak untuk bermain, karena dunia anak adalah bermain sambil belajar.
Pendidikan usia dini pada dasar nya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang di lakukan oleh seorang pendidik atau guru dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan, di mana anak dapat mengekplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan pada anak usia dini untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang di peroleh dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dengan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.Â
Kemampuan dasar yang harus di kembangkan pada anak usia dini adalah meliputi beberapa perkembangan diantaranya ada enam perkembangan yang harus di capai oleh anak usia dini di antaranya pengembangan kemampuan Bahasa, fisik motorik, seni, sosial emosional, nilai agama dan moral dan kemampuan pengembangan kognitif. Patmonodewo (2000) menulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak.Â
Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat di lakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Pengembangan kemampuan fisik motorik bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan kordinasi, serta meningkatkan ketrampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat, dan terampil.Â
Melalui permainan aspek motorik kasar anak dapat di kembangkan. Permainan yang dapat mengembangkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun antara lain: main bakiak, petak umpet, saputangan, ular naga, berjalan di atas papan tiatian, melempar dan menangkap bola, permainan karet, sandal batok, perang-perangan dengan pelepah pisang, permainan memasukkan bola dalam keranjang. Ada lima prinsip utama perkembangan motorik menurut, Malina dan Bauchard dalam Montolalu dkk (2009) yaitu : kematangan , urutan, motivasi, pengalaman, dan praktik, fakta di lapangan menunjukkan bahwa permainan yang di mainkan oleh anak usia dini 5-6 tahun khususnya dalam permainan motorik kasarya itu permaina karet memenuhi prinsip serta kebutuhan anak dalam menerapkan gerakan-gerakan dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif) yang merupakan unsur dari pengembangan motorik kasar.
senam fantasi adalah suatu senam yang di lakukan anak-anak dengan cara menggerakkan anggota badan menirukan beberapa gerakan-gerakan sesuai dengan khayalannya. Senam fantasi merupakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan gerak senam, lagu, dan cerita. Selain melatih fisik anak, Senam fantasi juga dapat merangsang daya imajinasi dan khayalan anak, dan kegiatan senam fantasi tidak membutuhkan alat sehingga anak dapat berimajinasi, menciptakan, dan melakukan gerakan berdasarkan lagu dan cerita yang di gunakan pada kegiatan senam fantasi. Senam fantasi adalah salah satu metode yang tidak hanya seru, tetapi juga memiliki efek positif bagi tumbuh kembang anak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H