Mohon tunggu...
fitri yani
fitri yani Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Sekolah Tinggi?

4 Februari 2014   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada era informasi dan zaman yang modern ini,pendidikan merupakan suatu keharusan dantuntutan yang harus di tempuhseseorang, tak heran jika banyak yang berbondong-bondong menuntut ilmu sampai di negari orang.Tentu sangatlah rugi apabila kita sebagai generasi muda, miskin akan pendidikan, miskin akan pengetahuan, bagaimanajadinya negara ini kedepanya apabila kita sebagai generasi penerus bangsa tidak mengenal namanya penndidikan, maka dari itu kita sebagai generasi muda harus bersekolah setinngi mungkin. Tuntutlah ilmu setinngi langit, begitu pepatah mengatakan.

Tetapi, kata sekolah, masih sangat kurang bersahabat di telingga sebagian masyarakat, Indonesia, terutama masyarakat pedesaan padaumumnya, begitu susahnya menyadarkan mereka betapa pentingnya sebuah pendidikanitu, sebagian dari mereka mengangap bahwa sekolah itu tidaklah penting, mereka berangapan untuk apa sekolahtinggi-tinggi sampaiS1, S2, S3 toh pada akhirnya masih banyak yang menegur juga. Cuma menghabiskan banyak biaya , tidak bersekolah juga masih bisa bekerja dan sukses di bidang ekonomi, atau “ kaya” mereka menyebutnya. K arena menjadi orang kaya lebih terpandang di bandingkan orang yang pintar atau pejabat tetapitidak kaya. Bagi merekayangpenting bisa membaca, menulis dan menghitung, apalagi menghitung uang, selebihnya tidaklah perlu. Karena mereka menanam padi tidaklah harus mengerti tentnag apa itu hukum Archimedes, hukum pascal dan teori-teori lainnya, mereka tidak membutuhkan itu.

Tetapi apabila di lihat lagi, memang mereka ada sedikit benarnya, banyak juga orangyangberhasil tanpa harus menempuh pendidikan tinggi, atau bahkan merekan drop out dari bangku kuliyah sebelum mereka lulus, tetapi semua itu bukan menjadi sebuah penghalang untuk sesorang dapat berkarir, seperti misalnya comtohnya,

Stevejobs yang berhasil dengan produkApple-nya yang mengiurkan. Steve jobs merupakan seorang drop out. Dan satulagi, Mark Zuckerberg seorang pemuda yang kaya raya dengan Facebook-nya juga seorang drop out.

Tetapi itu semua bukan berarti menjadi alasan bagi kita untuk tidak bersekolah atau berhenti kuliyah , mungkin itu semua merupakan factor keberuntungan atau nasib saja. Sekolahbagi saya pribadi merupakanfactor yangutama, semua itu tergantung kembali pada diri masing-masing bagaimana menyikapinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun