Proses selanjutnya, kami menginput data dari koleksi-koleksi  yang ada di perpustakaan kedalam aplikasi SLiMS tersebut. Data yang di input mulai dari judul buku, nama pengarang, edisi buku, tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, subjek, nomor klasifikasi, nomor panggil, dan juga ISBN dari buku-buku tersebut.
Nomor klasifikasi tiap buku jelas berbeda. Pedoman yang kita gunakan yaitu dari DDC atau Dewey Decimal Classification yang merupakan sebuah sistem tentang klasifikasi buku di perpustakaan yang diciptakan pada tahun 1876 oleh Melvi Dewey. Kebanyakan dari koleksi yang ada di perpustakaan ini adalah buku paket sekolah tentang Tema 1 sampai dengan tema 9 yang berarti menggunakan klasifikasi nomor 370.
Klasifikasi buku tersebut juga berguna untuk Nomor panggil  yang akan digunakan untuk nama dari label buku tersebut. Untuk membuat nomor panggil yaitu:
- Menentukan nomor klasifikasi buku tersebut
- Menuliskan 3 huruf pertama dari nama pengarang dengan huruf kapital. Contoh nama pengarang "Yanto", maka huruf yang di ambil hanya YAN
- Huruf pertama dari judul buku ditulis dengan huruf kecil. Contoh judul buku "Pengalamanku", maka huruf yang dicantumkan adalah p
Dalam proses penginputan data buku juga didampingi dengan proses pembuatan eksemplar atau copyan dari jumlah buku yang ada. Untuk pembuatan eksemplar ini dibutuhkan pemahaman yang jelas dalam pembuatan kodenya, karena tiap buku tidak diperbolehkan mempunyai kode eksemplar yang sama. Oleh karena itu kita harus membuat kode unik dimana antara satu buku dengan buku lainya tidak memiliki kode yang sama.
Contoh kode eksemplar yang di gunakan dalam proses ini yaitu TEM2II3001. Artinya, buku ini merupakan buku dengan judul TEMA 2 untuk kelas II yang merupakan edisi ke-3 dengan jumlah copy an buku ke-1. Angka pada kata terakhir bisa berubah tergantung dengan jumlah buku koleksi yang dimiliki, jika contoh buku diatas memiliki 24 jumlah buku, maka kode untuk buku tersebut sampai dengan TEM2II3024.
Setelah semua eksemplar buku sudah terinput, maka langkah selanjutnya adalah mengelompokan file eksemplar tersebut berdasarkan warna label buku. Sebagian besar koleksi yang ada di perpustakaan ini merupakan buku tema, oleh karena itu untuk membedakan tiap labelnya kita menggunakan kertas warna yang berbeda dari tiap-tiap buku tersebut.
Proses print out dilakukan berdasarkan label dengan warna yang sama, kemudian lanjut dengan proses pemotongan kertas label. Pada proses yang terakhir yaitu pemasangan label pada masing-masing koleksi. Proses ini dapat dikatan sebagai proses pelabelan buku menggunakan label yang sudah tercerak berdasarkan dengan nomor panggil dari masing-masing buku.
Setelah semua koleksi sudah terlabeli dengan rapi, untuk penutupan kami mengadakan pelatihan tentang penggunaan SLiMS kepada seluruh bapak dan ibu guru yang ada di SD Negeri 4 Ngasem. Pelatihan ini berisikan tentang cara penginputan data koleksi, pembuatan eksemplar, dan juga penyetakan label untuk koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan. Tujuan dari pelatihan ini agar para guru bisa menggunakan aplikasi SLiMS dalam proses pelabelan sehingga dapat mempermudah serta mempercepat proses pelabelan di setiap koleksi yang ada.
Harapan dari adanya pelatihan SLiMS tersebut adalah ketika masa pengabdian di SD Negeri 4 Ngasem sudah selesai, para guru dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan sebaik mungkin dan juga ada ilmu serta pengetahuan baru yang kami tinggalkan dan semoga bermanfaat untuk pengolahan perpustakaan selanjutnya.