Hai hujan
Perkenalkan aku sang pemimpi
Lahir di era millenials
Berpacu dalam detik smartphone kami
Semburat fajar kadang pula menyapaku
Dihari hari yang tabu
Mengingatkan aku pada kalender lalu
Yang terkadang buat aku tersipu malu
Entah beberapa waktu berlalu
Dan aku masi disini
Didekap sepi
Ditelan sunyi
Masih enggan beranjak dari jagat khayalku
Nyaman dalam selimut hangatÂ
Kasur dan sprei seakan membekap
Bagiku yang tidak memilik kesibukan
Apa kerjaku?
Si pelamunÂ
Melamunkan asaÂ
Mimpi jadi anak singkong
Sedang usaha hanya diatas sofa
Sibuk dengan gadgetnya
Receh dengan permainan si mayaÂ
Dunia virtual yang mampu mengubah kita
Menjadi penyuka pandang si layar sentuh
Dan histeris jika sang kuota habis
Asap dari kopiku masi mengebul
Seperti kereta api yang sedang melaju
Membawa pikiran mengawang terbang
Buyarkan sajaÂ
Dan aku masi bermimpi
Ditemani sang tipi
Sengaja kuhidupkanÂ
Agar suara bisingnya meramaikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H