Mohon tunggu...
Fitriyuningsih
Fitriyuningsih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

E-Tourism dalam Memperkenalkan Wisata Bima (NTB)

10 Juni 2018   23:18 Diperbarui: 10 Juni 2018   23:46 1559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini, anda bisa berenang dan bagi yang belum mahir berenang, bisa menyewa ban pelampung yang disediakan di kawasan pantai ini. Cukup merogoh kocek sebesar Rp 5.000*) per unitnya, anda sudah bisa puas menyewanya selama berada di kawasan Pantai Kalaki. Tak hanya berenang, ada beragam aktivitas menarik lainnya seperti berperahu ke tengah laut.

Tak puas bermain di lautnya, anda bisa menemukan kolam renang yang sudah disediakan bagi para wisatawan. Khususnya bagi anda yang membawa anak-anak, keberadaan kolam renang ini sangat menguntungkan dan lebih aman ketimbang anak anda bermain di lautan yang memiliki kemungkinan bahaya lebih tinggi.

ISTANA BIMA (ASI MBOJO)

alifmh-shagir.com
alifmh-shagir.com
Belum puas menikmati indahnya Pantai kalaki? Anda bisa juga melanjutkan perjalanan wisata dengan naik angkutan umum menuju Kota Bima. Di sana terdapat pusat kebudayaan Bima, Istana Bima yang lebih dikenal dengan Asi Mbojo.

Menurut berbagai sumber, bangunan Istana Bima yang kita saksikan sekarang ini ialah sebuah bangunan bergaya Eropa, dibangun pada tahun 1927-1929. Istana ini dibangun setelah Istana yang lama rusak. Bangunan Istana yang lama dibangun pada abad ke-19, juga bergaya Eropa (gaya Portugis), Ukurannya jauh lebih kecil dibanding istana yang ada sekarang. Perancang Asi Mbojo adalah Rehatta arsitek kelahiran Ambon yang diundang dan ditugaskan oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk membangun Istana di maksud di bantu oleh Bumi Jero Istana, Istana ini rampung dikerjakan dan diresmikan menjadi istana kerajaan Bima tahun 1929.

Di Asi Mbojo, sebagaimana museum-museum lainnya, anda akan melihat kekayaan budaya masa lampau. Kita seolah dibawa ke dalam sejarah gemilangnya Islam di Bima yang ditandai dengan berbagai macam kebudayaan Islam yang menjadi prasasti batu tulis (wadu pa'a). 

Anda juga akan melihat baju-baju adat, peralatan perang, peralatan dapur, perhiasan-perhiasan, kamar raja-raja, atau bahkan sebuah kamar di Asi Mbojo yang menjadi tempat singgah Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, ketika berkunjung ke Bima.
Di sebelah kanan istana terdapat bangunan tua yang didirikan pada tahun 1872, yaitu Masjid Muhammad Salahuddin Bima. Konsep tata letak bangunan istana, masjid, dan alun-alun melambangkan tiga elemen yang harus membentuk kesatuan yang utuh, antara pemerintah (istana), religi (masjid), dan alun-alun (rakyat).

Area istana memiliki pemandangan yang sangat indah. Ada juga meriam tua yang mengarah ke utara dan alun-alun. Meriam ini merupakan peninggalan Kolonial Belanda. Keberadaan pohon-pohon palem semakin menambah keasrian istana di tengah panasnya suhu udara di Bima.

 

PULAU ULAR

geneticdisorders.info
geneticdisorders.info
Masih belum puas juga? Masih ada sebuah pulau yang menjadi destinasi wisata yang menarik di Bima, yaitu pulau ular. Pulau ular ini oleh masyarakat sekitar diberi nama Nusa Nipa. Sedangkan warga Ende, Flores menjuluki pulau ini dengan nama Nuca Nepa Lale, atau pulau ular yang indah. Sementara, warga Manggarai memberi nama Nuha Ula Bungan, atau pulau ular yang suci. Bagi masyarakat sekitar, ular-ular di pulau ini bukanlah sesuatu yang ditakuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun