Di sini, anda bisa berenang dan bagi yang belum mahir berenang, bisa menyewa ban pelampung yang disediakan di kawasan pantai ini. Cukup merogoh kocek sebesar Rp 5.000*) per unitnya, anda sudah bisa puas menyewanya selama berada di kawasan Pantai Kalaki. Tak hanya berenang, ada beragam aktivitas menarik lainnya seperti berperahu ke tengah laut.
Tak puas bermain di lautnya, anda bisa menemukan kolam renang yang sudah disediakan bagi para wisatawan. Khususnya bagi anda yang membawa anak-anak, keberadaan kolam renang ini sangat menguntungkan dan lebih aman ketimbang anak anda bermain di lautan yang memiliki kemungkinan bahaya lebih tinggi.
ISTANA BIMA (ASI MBOJO)
Menurut berbagai sumber, bangunan Istana Bima yang kita saksikan sekarang ini ialah sebuah bangunan bergaya Eropa, dibangun pada tahun 1927-1929. Istana ini dibangun setelah Istana yang lama rusak. Bangunan Istana yang lama dibangun pada abad ke-19, juga bergaya Eropa (gaya Portugis), Ukurannya jauh lebih kecil dibanding istana yang ada sekarang. Perancang Asi Mbojo adalah Rehatta arsitek kelahiran Ambon yang diundang dan ditugaskan oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk membangun Istana di maksud di bantu oleh Bumi Jero Istana, Istana ini rampung dikerjakan dan diresmikan menjadi istana kerajaan Bima tahun 1929.
Di Asi Mbojo, sebagaimana museum-museum lainnya, anda akan melihat kekayaan budaya masa lampau. Kita seolah dibawa ke dalam sejarah gemilangnya Islam di Bima yang ditandai dengan berbagai macam kebudayaan Islam yang menjadi prasasti batu tulis (wadu pa'a).Â
Anda juga akan melihat baju-baju adat, peralatan perang, peralatan dapur, perhiasan-perhiasan, kamar raja-raja, atau bahkan sebuah kamar di Asi Mbojo yang menjadi tempat singgah Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, ketika berkunjung ke Bima.
Di sebelah kanan istana terdapat bangunan tua yang didirikan pada tahun 1872, yaitu Masjid Muhammad Salahuddin Bima. Konsep tata letak bangunan istana, masjid, dan alun-alun melambangkan tiga elemen yang harus membentuk kesatuan yang utuh, antara pemerintah (istana), religi (masjid), dan alun-alun (rakyat).
Area istana memiliki pemandangan yang sangat indah. Ada juga meriam tua yang mengarah ke utara dan alun-alun. Meriam ini merupakan peninggalan Kolonial Belanda. Keberadaan pohon-pohon palem semakin menambah keasrian istana di tengah panasnya suhu udara di Bima.
Â
PULAU ULAR