Hannah Arendt adalah seorang filsuf dan teoretikus politik yang terkenal, dan salah satu konsep utamanya adalah teori kemerdekaan. Di Dalam bukunya "The Human Condition," Hannah Arendt membahas tiga aktivitas dasar dari manusia yaitu kerja (labor), karya (work), dan tindakan (action).
Kondisi manusia merupakan perwujudan dari aktivitas yang dilakukan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan manusia yang akan menunjukan kemampuan manusia dalam bertahan hidup di dalam suatu lingkungan sosial.
Peristiwa politik melibatkan pelaku politik yaitu manusia itu sendiri. Manusia sebagai pelaku politik mempunyai peran penting yang dimulai sejak dia lahir dan ketika masuk dalam ruang publik. Arendt berpendapat tindakan manusia berhubungan erat dengan kondisi natalitas (Tuwanakotta, 2024).
Kehidupan manusia dimulai dari natalitas sampai dengan mortalitas dari cerita kehidupan manusia. Hannah Arendt memiliki pandangan ysng menganggap kelahiran sebagai suatu bentuk kapasitas baru dalam dunia yang akan mempengaruhi kehidupan dan interaksi sosial di masyarakat (Tuwanakotta, 2024). Perjalanan manusia dimulai dari kelahiran dan akan ditutup pada saat manusia mencapai puncaknya ke level akhirat. Mortalitas dari manusia didasarkan pada tindakan apa yang sudah dilakukannya selama hidup sebagai karma baik atau buruk yang akan menjadi pintu menuju keabadiaan yang hakiki, yaitu kematian.
Natalitas berkaitan dengan keberadaan manusia sebagai khalifah, yang berfungsi mengatur dunia dalam untuk menciptakan kedamaian di muka bimi, melestraikan alam, menjaga keadilan.
Manusia pada akhirnya akan kembali ke sang penciptanya. Sebelum berpulag tuhannya, manusia harus mempersiapkan amalan atau pebuatan baik selama hidupanya yang dapat menunjukan keberadaan dirinya walaupun raganya sudah tidak ada di muka bumi. Pada akhirnya manusia akan mempertanggungjawabkan semua tindakan manusia selama hidupnya akan dipertanggung jawabkan kepada tuhan penciptanya
Setiap manusia akan melakukan tindakan dalam setiap aktivitasnya. Tindakan merupakan kemampuan untuk memulai sesuatu yang baru dan tak terduga. Dalam konteks kehidupan sehari-hari tindakan akan dihadapkan pada sebuah pluralitas, yaitu keberadaan banyak pandangan dan pendapat yang berbeda.
Dalam setiap tindakan manusia dibutuhkan fredom as action agar manusia dapat memilih apa saja tindakan yang dianggap baik atau buruk sebagai pilihannya sendiri, yang pada akhirnya semua tindakan manusia itu berdampak pada bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan sekitar .