Mohon tunggu...
Fitriyani
Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nikmati setiap proses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberhasilan Dalam Implementasi Manajemen Strategi

13 Januari 2025   11:00 Diperbarui: 13 Januari 2025   10:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi yang dipilih harus melalui berbagai proses analisis alternatif agar dapat diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu. Strategi diperlukan bagi suatu organisasi agar tetap efisien dan mencapai tujuannya dalam lingkungan eksternal yang sering berubah.

Salah satu strategi berorientasi pada masa depan. Oleh karena itu, pemilihan strategi biasanya dibuat berdasarkan berbagai asumsi mendasar, dengan mempertimbangkan bahwa tidak semua peristiwa dan faktor yang memengaruhi penerapan strategi dapat diprediksi dan dihitung secara akurat.

Apakah suatu strategi merupakan alat yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi menjadi jelas bukan dalam proses formulasi dan definisinya tetapi dalam implementasinya. Sebelum kita dapat memahami keberhasilan dan kegagalan dalam implementasi manajemen strategi , kita perlu memahami bahwa ada tiga tahapan dalam manajemen strategi yang mencakup:

Pertama, formulasi strategi. Proses perumusan memerlukan informasi dan fakta spesifik terkait ruang lingkup dan perkembangan perusahaan. Mulailah dengan visi dan misi, lalu identifikasi kekuatan dan kelemahan, serta potensi ancaman internal dan eksternal terhadap perusahaan. Selanjutnya, setelah memutuskan strategi utama yang akan digunakan, tetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek serta siapkan beberapa strategi alternatif.

Kedua, implementasi strategi. Pada tahap ini, sebuah bisnis harus memiliki beberapa tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dimulai dari menetapkan kebijakan perusahaan, menganggarkan biaya operasional, menyiapkan struktur organisasi yang tepat, mengalokasikan sumber daya yang memadai, serta memotivasi karyawan agar mampu mencapai tujuan yang ditetapkan secara optimal.

Selanjutnya, sangat penting untuk memperhatikan pengembangan dan penggunaan sistem informasi dan layanan kompensasi yang tepat untuk memastikan kepuasan kinerja karyawan.

Ketiga, evaluasi strategi. Langkah ini merupakan langkah terakhir yang cukup menentukan keberhasilan strategi bisnis Evaluasi setidaknya memiliki beberapa unsur utama : pemantauan, pengukuran, dan pengambilan tindakan korektif. Evaluasi Evaluasi sangat perlu dilakukan untuk mempertahankan keberhasilan dan menghindari kegagalan di masa mendatang.

Implementasi adalah proses penerapan ide, kebijakan, atau insentif untuk melakukan tindakan, yang menghasilkan dampak positif dalam bentuk perubahan pengetahuan, keterampilan, atau nilai. Dengan kata lain, implementasi dapat dipahami sebagai pelaksanaan rencana tindakan yang telah dipersiapkan dengan baik. Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu, dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Berusaha memenuhi kebutuhan dan keterbatasan kapasitas kerja menyebabkan orang membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab jawab seperti ini, maka dapat terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Pekerjaan berat dan tugas-tugas sulit dalam organisasi dapat diselesaikan dengan baik dan tujuan yang diinginkan tercapai.

Manajemen pada awalnya berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan tersebut dilakukan melalui suatu proses yang tersusun berdasarkan urutan fungsi manajemen, sehingga proses tersebut dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Malayu Hasibuan berpendapat bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sementara itu istilah strategi berasal dari kata “strategic” yang artinya merencanakan dan pengarahan. Menurut Alferd Chandler di dalam buku Taufiqurokhman mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Selanjutnya, pengertian manajemen strategi menurut Taufiqurokhman adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan yang mengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai tujuannya. Manajemen strategis dilaksanakan dalam bentuk perencanaan berskala besar yang mencakup seluruh unsur lingkungan organisasi, dituangkan dalam bentuk rencana strategis (renstra), kemudian dijabarkan menjadi rencana operasional dan dilaporkan dalam program kerja dan proyek tahunan. Manajemen strategi merupakan suatu sistem sebagai satu kesatuan, memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen strategi adalah suatu kegiatan mengatur, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian suatu rencana untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai secara efektif dan efisien, sehingga dapat memilki suatu keunggulan untuk dapat bersaing dengan organisasi atau perusahaan lainnya.

Keberhasilan Implementasi Strategi

Strategi yang dibuat organisasi dengan matang akan meningkatkan produktivitas serta pendapatan yang lebih tinggi karena organisasi siap dengan dampak maupun resiko yang bisa saja terjadi dari strategi yang sudah yakin dia lakukan. Dalam penelitian terdahulu ditemukan bahwa kemampuan pemimpin untuk mengimplementasikan strategi itu hal yang paling penting dibanding merumuskan strategi tersebut, karena hanya ketika mereka dapat mengimplementasikannya dengan baik maka strategi yang dibuat baru bisa dikatakan terencana dengan baik sehingga kinerja karyawannya juga akan unggul.

Dalam melakukan studi mengenai organisasi sektor publik yang gagal melaksanakan rencana strategi, disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki baik itu anggarannya, lalu ketidakmampuan menguasai teknologi, kemudian kendala sumber daya manusianya yang menghambat implementasi rencana strategi. Kemampuan sumber daya manusia punya peran sangat penting dalam implementasi strategi dengan kata lain organisasi membutuhkan orang yang berkualitas baik itu punya keterampilan, kemampuan, pengalaman, sikap dalam melakukan tugas yang diembankan kepadanya (Muriuki dan Stanley, 2015). Pada dasarnya, implementasi strategi merupakan proses berulang, dimana pemimpin dan karyawan melakukan keputusan yang sudah ditetapkan, dimana keputusan ini dipengaruhi faktor lingkungan organisasi yang sudah dirancang untuk mewujudkan tujuan strategi.

Dikutip dari penelitian Muriuki dan Stanley (2015) menyatakan bahwa, tidak ada penelitan terdahulu yang menunjukkan keberhasilan implementasi strategi 100% atau sama dengan sempurna, karena beberapa strategi gagal pada proses implementasi.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi strategi seperti sasaran yang jelas , komunikasi yang baik, sumber daya yang mencukupi, manajemen proyek yang baik, pemantauan, komitmen, motivasi dan penghargaan, tetapi faktor-faktor tadi akan menimbulkan dampak yang berbeda-beda, dan kekuatan yang berbeda secara individual. Menurut David Fred dan David Forest (2016), formulasi kesuksesan strategi tidak menjamin kesuksesan implementasi strategi, karena selalu lebih sulit untuk mengimplementasi dibanding harus membuat formulasi strategi, walaupun antara formulasi dengan implementasi strategi punya hubungan, namun kedua sebenarnya berbeda secara fundamental.

Kesimpulan

Keberhasilan implementasi strategi sangat dipengaruhi oleh proses yang matang dalam formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Formulasi melibatkan pengumpulan informasi dan analisis untuk menetapkan visi, misi, serta tujuan jangka pendek maupun panjang. Implementasi memerlukan pengaturan sumber daya, pengembangan sistem, serta pemberian motivasi kepada karyawan. Evaluasi memastikan keberhasilan melalui pemantauan, pengukuran, dan koreksi untuk mencegah kegagalan.

Kemampuan pemimpin dalam menerapkan strategi lebih penting daripada formulasi itu sendiri, karena implementasi yang baik menentukan apakah strategi berhasil. Faktor-faktor seperti sumber daya manusia berkualitas, komunikasi, dan manajemen proyek yang efektif sangat berperan dalam keberhasilan implementasi strategi. Namun, tidak ada jaminan keberhasilan 100%, karena banyak tantangan dalam proses implementasi. Kesuksesan formulasi tidak secara otomatis menjamin keberhasilan implementasi, meskipun keduanya saling terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun