Indonesia mengkonfirmasi adanya kasus covid-19 pada bulan Maret lalu. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia tentu berdampak terhadap berbagai sektor, terutama di sektor di sektor kesehatan yang menjalar ke sektor ekonomi.
Dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara domestik, namun juga terjadi secara global. Menjadi salah satu negara yang terkena pandemi global seperti sekarang membuat banyak pihak berupaya ikut berperan dalam mengatasi. Salah satu dampak pandemi covid-19 ialah UMKM, dimana yang paling terdampak yakni pada sektor makanan dan minuman.
Pandemi covid-19 ini sangat mempengaruhi perekonomian. Keputusan pemerintah dalam menerapkan kebijakan stay at home membuat berbagai pihak harus beradaptasi. Selain dihimbau untuk tetap dirumah, pemerintah juga memberikan kebijakan untuk bekerja dari rumah atau work from home. Segala kebijakan dan keputusan ini hanya bertujuan untuk menekan angka korban covid-19 di Indonesia.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tentu menimbulkan dampak ke berbagai pihak, baik positif ataupun negatif. Dampak positif tentu pemerintah sukses dalam mencegah timbulnya keramaian sebab semua aktifitas beralih dirumah saja. Dampak negatif yang timbul pada salah satu sektor yaitu sektor ekonomi adalah lumpuhnya kegiatan perekonomian.
Lumpuhnya sektor ekonomi ini bisa dilihat dari sisi penawaran dan Permintaan. Di sisi penawaran, ditandai dengan perusahaan mengurangi pasokan bahan baku dengan cara membuat produk sesuai pesana saja. Seperti sistem penawaran yang dilakukan oleh UMKM tidak bisa dibiarkan seperti dulu.
Melihat kondisi sekarang dan aturan stay at home membuat tidak semua produk memiliki peluang dibutuhkan oleh masyarakat. Turunnya pesanan ini berdampak pada kebutuhan tenaga kerja, dimana sebagian besar perusahaan melakukan PHK besar-besaran sebab adanya kendala pada gaji/upah kalau semua karyawan tetap dipertahankan.
Dari sisi permintaan, kurangnya permintaan dan menurunnya kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Mudahnya cara penularan covid-19 ini membuat masyarakat lebih selektif dalam melakukan semua hal.
Cara untuk menanggulangi masalah yang dihadapi pelaku UMKM agar tetap bertahan disaat pandemi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan UMKM agar bisa bertahan disaat pandemic covid-19, yaitu ;
- Produk yang dibutuhkan saat Pandemic Covid-19. Usaha itu bisa berkembang jika mereka bisa mempertahankan kegiatan jual dan beli. Oleh sebab itu, UMKM memiliki tugas bagaimana cara agar mereka memiliki konsumen saat pandemi seperti ini.
Kebutuhan pokok akan terus menjadi pokok, tetapi belum tentu kebutuhan yang dahulunya tergolong sekunder akan tetap sekunder pada saat seperti ini, contohnya masker, handsinitizer, desinfektan dll. Terkadang tidak hanya kebutuhan primer saja yang kita butuhkan, tetapi juga kebutuhan subtitusi. UMKM harus menyediakan produk yang sekarang ini menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap orang. - Memanfaatkan Kecanggihan Teknologi sebagai Promosi. Canggihnya teknologi membuat semua menjadi lebih mudah. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan canggihnya teknologi untuk memasarkan produk mereka. Selain lebih hemat tenaga dari kedua belah pihak, sistem ini juga dipercaya bagus untuk menjadi alternatif untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
- Membuka Layanan Pesan Antar. Semua masyarakat dihimbau untuk tetap menaati peraturan pemerintah dalam menekan kasus covid-19 dengan cara tetap rumah atau stay at home. Membuka layanan pesan antar ini tentu tidak hanya membuat UMKM tetap bertahan, tetapi juga ikut serta mentaati kebijakan yang diterapkan pemerntah dengan mencegah timbulnya keramaian saat pandemi seperti ini. Â
- Menggunakan Sistem Pembayaran elektronik. Dalam beberapa kasus, uang menjadi salah satu media penyebab tersebarnya covid-19. Sistem pembayaran elektronik ini tentu bisa menjadi cara UMKM dalam bertransaksi. Selain lebih efisien karena tidak perlunya menyediakan uang kembalian, cara ini juga menjaga antar sesama.