Mohon tunggu...
fitriyani
fitriyani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa semester 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetap Berbisnis di Tengah Covid-19

16 November 2020   20:01 Diperbarui: 16 November 2020   20:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sedang digemparkan dengan adanya virus baru yang mematikan bernama Corona Virus Desease atau covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan status pandemi global pada 11 Maret 2020. 

Virus ini menyita perhatian dari berbagai pihak sebab dampak yang ditimbulkan virus tersebut terhadap masyarakat yang sangat signifikan. Pemerintah mulai memberikan beberapa kebijakan untuk menekan penyebaran virus tersebut. 

Salah satu kebijkan yang dikeluarkan pemerintah ialah physical distancing yang tujuannya untuk menekan penyebaran virus dengan tinggal di rumah dan melakukan aktivitas keseharian dengan tetap dirumah. 

Mulai dari masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai Sipil Negara (PNS), pekerja kantoran, pekerja bank dan guru bisa melakukan pekerjaan sesuai kebijakan yang diterapkan pemerintah yaitu bekerja dari rumah (work from home) dan mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. 

Bagi masyarakat yang memiliki profesi sebagai pekerja harian dan para pedagang, mungkin kebijakan PSBB cukup berdampak terhadap penghasilan mereka. 

Tidak hanya itu, dampak dari work from home juga menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi mereka yang tidak ikut serta dalam adanya sentuhan langsung dalam sebuah proses bisnis. 

Keputusan PHK dilakukan karena perusahaan tempat bekerja mengalami penurunan penghasilan secara berturut-turut dan terancam bangrut, sehingga tak banyak perusahaan yang memilih untuk melakukan pengurangan karyawan sehingga mereka kehilangan pekerjaan dan pendapatan.

Pekerja yang diberhentikan tentu akan sulit mendapatkan pekerjaan lagi karna keadaan yang adanya kepastian ini. Jika membuka sebuah bisnis atau usaha tentu membutuhkan modal yang besar dan kesempatan bertahan pun sedikit karna saat ini kita dianjurkan untuk stay at home. 

Ditengah tantangan pandemi yang saat ini kita hadapi pasti akan ada beberapa peluang dan kesempatan baru. Tidak hanya dari perubahan pola hidup dan kebiasaan baru lainnya tetapi juga strategi bisnis baru. 

Hal ini tidak hanya untuk meminimkan angka pengangguran tetapi juga menghidupkan gairah bisnis yang ada. Ada beberapa hal yang dapat kitalakukan di tengah wabah corona ini agar bisnis usaha tidak hanya tetap survive tetapi juga menghidupkan ekonomi lagi. Jenis usaha yang bisa dilakukan oleh semua orang dan tidak memerlukan modal besar yang dapat mendatangkan keuntungan di tengah pandemi corona:

  1. Usaha makanan dan minuman. Kebijakan pemerintah mengenai work from home akan membuat semua orang melakukan semua pekerjaan dan kegiatannya di rumah saja. Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer dan setiap hari pasti semua orang membutuhkannya. Bagi seorang wanita karir, keadaan semacam ini pasti menjadi beban tersendiri karna harus bekerja dan mengurus keluarga. Melihat peluang, konsumen kita tidak hanya wanita karir saja, tetapi semua orang yang memiliki segudang kesibukan yang tidak ada kesempatan untuk memasak. Dimana kita bisa membuat usaha makanan dan minuman dengan membuka jasa pesanan dan bekerja sama dengan go food dan grap food. Usaha ini tentu tidak hanya makanan berat saja, tetapi cemilan.
  2. Bisnis makanan yang dibekukan atau dikeringkan. Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat masyarakat harus membatasi aktivitas apapun di luar rumah. Bisnis makanan beku atau kering merupakan solusi yang menarik untuk ditawarkan, karena makanan ini tahan lama, praktis dan mudah untuk disajikan. Masyarakat bisa menghemat waktu untuk belanja, karena bisa langsung belanja makanan ini untuk stock.
  3. Jasa logistik. Di tengah wabah corona ini, masyarakat dianjurkan untuk bekerja, beribadah, dan belajar dari rumah. Jasa distribusi/penghantaran logistic bisa menjadi jalan mencari penghasilan baru.  Modal dalam bisnis ini tidak terlalu besar. Hanya dengan modal sebuah motor ataupun mobil pickup sudah bisa membuka jasa penghantaran logistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun