Mahasiswa UNS membangun desa periode Juli-Agustus dari tim KKN 253 dengan dosen pembimbing Bapak Johadi, S.E., M.Sc. membantu perekonomian di Desa Temboro, Karangtengah, Wonogiri. Dengan mengusung tema “Pengembangan Pasar Digital” diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Pada masa pandemi seperti ini tentunya harus banyak-banyak berada di rumah dan menerapkan protokol kesehatan, hal ini tentu saja membuat para UMKM menjadi sulit dalam mengembangkan usahanya karena nyatanya masih banyak UMKM yang bergantung pada berjualan secara langsung baik itu di pasar maupun berkeliling, hal itu yang membuat pendapatan dari UMKM ini menjadi menurun.
"Program kerja yang dilaksanakan oleh kelompok 253 yang berkaitan dengan pengembangan pasar digital adalah sosialisasi dan pembuatan media web pasar digital yang bertujuan mengenalkan pasar digital itu sendiri kepada masyarakat sehingga akan memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli." Ungkapan Danang ketua Tim KKN UNS 253.
Ini yang membuat mahasiswa KKN UNS 253 tergerak untuk memotivasi serta mengajarkan bagaimana cara mengembangkan pasar digital pada masyarakat di Desa Temboro. Diharapkan dapat mengembangkan pasarnya menjadi jauh lebih luas dan bisa membantu peningkatan pendapatan dimasa pandemi ini.
Dalam pelaksanaan pengembangan pasar digital ini dimulai dengan sosialisasi pada tanggal 28 Agustus 2021. Materi yang diberikan kepada masyarakat disampaikan seringkas-ringkasnya sehingga dapat mudah dimengerti dan dipahami serta mampu diaplikasikan secara langsung di masyarakat.
Masyarakat diberikan pelatihan terkait penggunaan media website pasar digital Desa Temboro yang telah dibuat oleh tim KKN UNS 253 sebagai media pemasaran untuk produk mereka. Tidak hanya itu masyarakat juga dilatih untuk memanfaatkan potensi desa dengan membuat produk lokal seperti “Jahe Serbuk dan Cincau Hitam dari tanaman janggelan”.
Dalam pelatihan produk ini di mulai dengan pembuatan desain label yang sebelumnya belum ada label sendiri sangat penting karena label adalah identitas atau pun penanda dari UMKM agar bisa dibedakan dan mudah dikenali oleh konsumen, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan desain banner, poster, dan pengemasan.
Pendampingan pada pasar digital yang dilakukan mendapatkan respon positif dari pelaku UMKM dan mendapat dukungan lebih oleh Kepala Desa Temboro. Bu Suryati selaku pemilik UMKM merasa sangat terbantu dengan adanya mahasiswa dari UNS mau mengajarkan bagaimana memanfaatkan pasar digital UMKM miliknya.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya program yang di ajarkan, menurut saya program tersebut membantu mempermudah saya dalam memasarkan produk yang saya punya. Dalam penjelasannya tidak hanya memberikan teori saja tetapi juga memberikan contoh secara langsung sehingga saya dengan mudah memahami apa itu pasar digital,” ujar Bu Suryati.
Kepala Desa Temboro menambahkan "programnya sangat bagus dan emang baru kali ini ada program mengenai pengembangan pasar digital. Kedepannya mudah-mudahan hal tersebut dapat menjadi ikon desa Temboro, supaya lebih maju dalam hal perekonomian".