Mohon tunggu...
fitriunsia
fitriunsia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas siber asia

saya seorang mahasiswi universitas siber asia PJJ KOMUNIKASI angkatan 8 yang berfokus pada digital content creator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengatasi Kesenjangan Digital : Solusi Digitalisasi Berkeadilan

2 Februari 2025   07:18 Diperbarui: 2 Februari 2025   07:18 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan digital Indonesia mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama berkat adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin meningkat. Peningkatan ini, sebagian besar dipicu oleh pandemi COVID-19 yang memaksa banyak sektor kehidupan untuk beradaptasi dengan dunia digital. Dalam konteks ini, digitalisasi seolah menjadi jalan utama untuk memajukan berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan. Namun, meskipun Indonesia menunjukkan tren positif dalam penggunaan teknologi, terdapat ketimpangan yang sangat besar antara wilayah yang satu dengan yang lain, menciptakan apa yang dikenal sebagai "kesenjangan digital".

Pada tahun 2023, Indonesia tercatat memiliki 215,6 juta pengguna internet, sebuah angka yang melampaui 196,7 juta pengguna pada tahun 2019 sebelum pandemi. Peningkatan jumlah pengguna internet ini juga tercermin dalam hasil East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023, yang menunjukkan skor Indonesia meningkat menjadi 38,5, dengan tambahan 3,3 poin dari tahun sebelumnya. Meskipun terjadi pertumbuhan yang signifikan, distribusi akses terhadap teknologi ini masih belum merata. Hal ini menciptakan kesenjangan digital yang mengarah pada ketidaksetaraan dalam berbagai bidang kehidupan, dari pendidikan hingga kesempatan ekonomi.

Apa Itu Kesenjangan Digital?

Kesenjangan digital mengacu pada ketidaksetaraan dalam hal akses, pemanfaatan, dan dampak dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di antara individu, kelompok, atau wilayah. Fenomena ini memperburuk ketidaksetaraan sosial, ekonomi, dan pendidikan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kesenjangan digital ini tidak hanya terjadi di level geografis, tetapi juga antara kelompok sosial-ekonomi, generasi, dan tingkat keterampilan.

Di Indonesia, kesenjangan ini mencakup beberapa aspek. Beberapa wilayah, terutama di daerah pedesaan atau kawasan terpencil, masih kesulitan mendapatkan akses ke teknologi yang memadai. Selain itu, kurangnya kemampuan digital di kalangan masyarakat, keterbatasan konten yang sesuai dengan kebutuhan lokal, serta biaya akses internet yang tinggi juga menjadi faktor yang memperburuk kesenjangan ini.

Faktor Penyebab Kesenjangan Digital

Terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan kesenjangan digital di Indonesia, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keterbatasan Infrastruktur
   Salah satu penyebab utama kesenjangan digital adalah kurangnya infrastruktur yang memadai di daerah-daerah tertentu. Infrastruktur ini mencakup jaringan internet yang cepat dan stabil, serta ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung. Menurut Yohanes (dalam Aryanti, 2013), infrastruktur yang terbatas adalah kendala utama dalam memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengakses teknologi informasi.

2. Kualitas Layanan yang Tidak Merata
   Tidak hanya infrastruktur yang terbatas, kualitas layanan TIK juga masih sangat bervariasi. Di banyak daerah, meskipun ada koneksi internet, kecepatan dan stabilitasnya masih rendah. Hal ini sangat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengakses informasi, menjalani kegiatan belajar mengajar, atau mengembangkan usaha secara digital.

3. Keterbatasan Keterampilan Digital  
   Banyak individu, terutama di kelompok usia lanjut atau mereka yang tinggal di daerah terpencil, tidak memiliki keterampilan digital yang cukup. Keterampilan seperti cara menggunakan perangkat digital, mengakses informasi di internet, atau bahkan memahami bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas masih terbatas. Hal ini menciptakan jurang yang semakin dalam antara mereka yang memiliki keterampilan digital dan yang tidak.

4. Kurangnya Konten Lokal
   Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dengan keragaman budaya dan bahasa. Sayangnya, sebagian besar konten digital di internet belum cukup relevan atau mudah diakses oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan bahasa asing. Ini menambah tantangan bagi mereka yang ingin mengakses informasi yang bermanfaat namun terbatas pada bahasa dan budaya lokal.

5. Biaya Akses yang Tinggi
   Salah satu faktor utama yang menghambat akses teknologi adalah tingginya biaya akses internet. Di banyak daerah, harga paket data yang tinggi menjadi penghalang bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah untuk mengakses layanan digital. Ini sangat berdampak pada anak-anak yang membutuhkan internet untuk belajar, atau keluarga yang ingin mengakses layanan kesehatan dan informasi yang penting.

Solusi untuk Mengatasi Kesenjangan Digital

Mengatasi kesenjangan digital di Indonesia adalah tantangan besar, namun bukan hal yang mustahil. Dibutuhkan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencapainya. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi kesenjangan digital:

1. Pembangunan Infrastruktur Digital yang Merata  
   Langkah pertama dalam mengatasi kesenjangan digital adalah dengan memperkuat infrastruktur digital di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah tertinggal. Pemerintah harus memastikan bahwa jaringan internet cepat tersedia di seluruh pelosok negeri, termasuk daerah pedesaan dan wilayah yang jauh dari pusat kota. Pembangunan jaringan fiber optik dan pengembangan teknologi 4G/5G di seluruh Indonesia harus menjadi prioritas. Selain itu, sektor swasta juga harus berperan dalam membangun infrastruktur ini melalui investasi di daerah-daerah yang belum tersentuh teknologi.

2. Pelatihan Keterampilan Digital untuk Semua Kalangan
   Untuk memaksimalkan manfaat dari teknologi, masyarakat perlu dibekali dengan keterampilan digital. Program pelatihan digital dasar, seperti literasi komputer, pengenalan internet, serta pelatihan coding dan pemrograman, sangat penting untuk menjembatani kesenjangan keterampilan. Program ini harus tersedia untuk semua kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, hingga orang tua, agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi secara maksimal.

3. Penyediaan Akses Internet yang Terjangkau  
   Mengatasi tingginya biaya akses internet harus menjadi perhatian utama. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan paket internet yang lebih terjangkau bagi keluarga berpendapatan rendah. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menyediakan subsidi atau paket data khusus untuk pelajar, guru, atau kelompok masyarakat yang membutuhkan. Dengan cara ini, mereka dapat mengakses sumber daya digital yang sangat penting untuk pendidikan dan pengembangan ekonomi.

4. Kerjasama antara Sektor Publik dan Swasta  
   Mengatasi kesenjangan digital tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta. Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang mendukung investasi dalam infrastruktur digital, sedangkan sektor swasta dapat membawa inovasi dan efisiensi. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan teknologi dapat memberikan pelatihan keterampilan digital dan mendukung pengembangan teknologi di masyarakat.

5. Peningkatan Konten Lokal dan Adaptasi Budaya Digital
   Penting untuk memastikan bahwa konten digital yang tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pengembangan konten lokal dalam bahasa Indonesia, serta pemahaman tentang keragaman budaya yang ada, akan membuat teknologi lebih relevan dan dapat diakses oleh semua orang. Penyedia layanan internet, platform pendidikan, dan perusahaan teknologi perlu berinvestasi dalam pengembangan konten yang sesuai dengan masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Kesenjangan digital merupakan tantangan besar yang harus dihadapi dengan pendekatan yang holistik. Untuk mengatasi kesenjangan ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang merata, pelatihan keterampilan digital yang lebih luas, serta penyediaan akses internet yang terjangkau adalah langkah-langkah yang harus diambil. Hanya dengan mengurangi kesenjangan digital, kita dapat memastikan bahwa semua individu, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam dunia digital yang semakin maju ini.

Referensi:
- Aryanti, A. (2013). *Kesenjangan Digital di Indonesia: Faktor Penyebab dan Solusinya*. Jurnal Teknologi Informasi.
- East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun