Tulisan kali ini akan membahas mengenai kriteria apasih yang mendasari para Youtuberdi Indonesia dalam menampilkan konten pada youtube-nya? Apakah sekedar video biasa? Bersifat informatif? Atau semata menonjolkan sisi viral dari sebuah video? Video yang akan dibahas yaitu Video Profile Potensi Provinsi Banten milik Awan Astriani yang diunggah pada 9 November 2006 dan telah ditonton sebanyak 12.392x.  The University of Vermont memberikan beberapa indikator yang dapat dievaluasi serta diperhatikan for you guys who wants to be the next youtuber! So check it out! :)Â
A. Aspek pertama yaituDesign
- Style and Organization. Konten video yang dibuat harus terorganisir dan mengalir begitu saja. Artinya ada keterkaitan transisi antara "scenes" yang logis serta efektif. Hal ini dimaksudkan agar para viewer (penonton) dapat memahami alur ceritanya. Dalam video karya Awan ini sudah memasuki "very good" karena transisi yang digunakan antar scenesudah relevan. Alurnya rapi dan terstruktur menjelaskan topik dari umum ke khusus. Pada opening Awan memberikan pengenalan singkat mengenai Provinsi Banten, yaitu jalur strategis yang dimiliki Banten, luas daerah, jumlah penduduk, potensi industri, hingga kabupaten atau kota apa yang termasuk di Banten. Setelah itu Awan memberikaan fokus kriteria tadi pada setiap kabupaten/kota di Banten.
- Creativity yang berarti ada unsur kreatifitas didalamnya. Kreatif disini yaitu kreatif menarik penggunaan sudut kamera, efek suara/ musik, serta pengambilan video baik secara close up maupun wide shots. Dalam hal ini, Awan bisa diberikan nilai "very good" karena mengambil gambar dalam berbagai macam sudut, juga menggunakan pesawat tanpa awak (drone) untuk mengambil dari jarak jauh dan secara lebih luas jangkauannya. Musik yang digunakan juga sudah tepat sesuai dengan topik yang dibawakan. Musik tidak terlalu slownamun tidak hard juga. Hal ini sesuai dengan topik yang dibawakan yaitu berupa company profileBanten.
B. Aspek kedua yaituMessage/Content.
Beberapa aspek yang akan dibahas yaitu diantaranya : - Content
Konten atau isi berisi subjek yang diperkenalkan, perhatian penonton tertangkap dan ditahan, penonton bisa dengan mudah mengikuti serta material yang disampaikan sesuai. Materi yang dibawakan sudah bagus dan fokus. Selain itu juga berurutan dan membuat saya sendiri sebagai viewernya cukup menikmati video ini meski berdurasi lebih dari empat menit yang telah menjadi standar yang ditulis oleh Vermont. - Quality
Musik dan kata-kata cukup keras untuk mendengar; gambar berada dalam fokus, pencahayaan yang tepat, kerja kamera yang mantap. Artinya, musik digunakan sebagai komplementer digabung dengan kualitas gambar dengan cahaya yang memadai dari kamera yang digunakan. Dalam hal ini, Awan sudah baik dalm mengkombinasikan semuanya. - Spelling, Usage, Grammar and Mechanics
Bebas kesalahan ejaan dan tata bahasa pada teks apapun itu muncul dan dialog scripted bebas dari kesalahan gramatikal. Secara kasar, pemilihan diksi dari scriptyang digunakan harus tepat serta mudah dimengerti oleh orang banyak. Hal ini juga telah dilakukan Awan dalam videonya.
Selain itu, ada juga kriteria menurutKarol Krol : 6 Qualities the Most Successful YouTube Channels Have (And How You Can Replicate Them).Â
Salah satunya adalah Consisting Posting dan Use an Angle.
Consisting Posting
Artinya ada konsistensi dalam mengunggah video pada akun youtube. Hal ini memberitahukan bahwa sang youtuber memiliki tema sendiri terhadap channel-channel yang akan dia unggah. Awan tidak termasuk didalamnya. Setelah saya telusuri youtube channelnya, ia tidak selalu membahas mengenai video company profile dari sebuah kota atau bahkan provinsi tertentu. Bahkan, kebanyakan yang ada yaitu sebuah video dari performance band. Â
Use an Angle
Youtuberyang baik adalah mereka yang menemukan sudut pandang yang menarik dan mudah dijelaskan, sehingga penonton mudah mencernanya. Selain itu, apakah yang membedakan channel Anda dengan channellainnya. Dengan demikian Anda akan memiliki viewertetap. Nah, dalam video yang berdurasi tujuh menit dan enam belas detik ini Awan telah menampilkan visual video yang berbeda. Visual yang ia tampilkan yaitu menggunakan efek 3D dan timelapse, serta rekayasa menggunakan kualitas gambar yang high definition (HD). Padahal, video ini dikeluarkan pada 2014 lalu. Artinya sekitar empat tahun yang lalu namun Awan telah menggunakan teknologi yang cukup pesat. Ini merupakan kekuatas emasyang dimiliki Awan dalam chanell youtubenya.
Secara garis besar, beberapa kriteria diatas hampir terpenuhi. Namun, masih perlu dikembangkan terkait konsistensi pada kontennya terutama. Kini, Youtubehampir menggeser eksistensi dari Televisi. Sebagaimana diketahui bersama bahwa TV dahulu merajai dan menguasai dunia secara visual. Perkembangan teknologi memang dapat membawa dampak positif maupun negatif. Hal tersebut kembali lagi bagaimana kebijaka useryang mengkonsumsinya. Â So,tidak perlu takut untuk berkecimpung dalam dunia Youtube ya para Gen Z!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H