Mohon tunggu...
FitriU Naibaho
FitriU Naibaho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalis Tergerus Digitalisasi, Jokowi Angkat Bicara

10 Februari 2018   11:36 Diperbarui: 12 Februari 2018   01:12 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Presiden Joko Widodo memberikan sambutan terkait Hari Pers Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat) (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Blogger & Curator
Memiliki suara pribadi. Adalah kurator konten Web. Peserta dalam link ekonomi. Tahu nilai kecepatan dan SEO. Membangun komunitas

An Entrepreneurial Spirit
Jurnalis masa depan yang memiliki sebuah pemikiran terbuka eksperimental. Pembangun inovasi, pemecah masalah

Web Programmer/Coder
Kemampuan ini dibutuhkan sebagai maintenancedari websiteyang menjadi kebutuhan primer industri media dewasa ini.

Berbagai macam karakteristik jurnalis baru bermunculan seiring berkembangnya era digital sekarang ini. Hal yang bisa disimpulkan dari paparan diatas yaitu seorang Jurnalis Masa Depan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan menulisnya saja, namun berbagai cara penyajian berita diwajibkan untuk dikuasai oleh future journalist.

Lalu, pertanyaan baru muncul. Apakah pekerjaan Jurnalis lantas tidak dibutuhkan lagi di era digital ini? Mengingat semua orang dapat menjadi seorang jurnalis? Bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2018 lalu, Presiden Joko Widodo angkat bicara.

Dilansir pada portal berita onlinecnnindonesia.com Jokowi mengatakan dalam sambutannya di hadapan ribuan undangan mengatakan di era informasi yang melimpah, pers masih diperlukan untuk membangun narasi kebudayaan dan peradaban baru.

Mungkin, kata Jokowi, sekitar lima tahun belakangan masyarakat mendengar berbagai analisa yang mengatakan bahwa media mainstream, media massa akan digeser media sosial, media baru. Media massa pers yang dikenal sebagai pilar ke-4 demokrasi dianggap akan sulit bersaing dengan media sosial dan digital.

(Presiden Joko Widodo memberikan sambutan terkait Hari Pers Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat) (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
(Presiden Joko Widodo memberikan sambutan terkait Hari Pers Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat) (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

 "Saya percaya bahwa di era lompatan kemajuan teknologi di era melimpahnya informasi dan misinformasi, justru pers makin diperlukan," kata Jokowi di Padang, seperti diberitakan CNN Indonesia TV.

Pers (Jurnalis) masih dibutuhkan untuk penegak serta penyampaian informasi kebenaran. Sehingga meminimalisir adanya hoax atau berita palsu yang dapat membuat masyarakat bingung untuk memercayai informasi mana yang layak dikonsumsi. Keterampilan yang disebutkan diatas oleh Sreenivasan dan Lavrusik merupakan jadi masukan bagi keberlangsungan hidup para Jurnalis Masa Depan dalam menghadapi era Digital.

Jangan lupa simak video ini ya! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun