Hal tersebut juga menjadi faktor mengapa netizentertarik untuk berkomentar, disamping memang sudah geram dengan kasus yang melibatkan Ketua Umum Partai Golkar yang menjabat juga sebagai Ketua DPR RI. Seolah ingin menjadi yang tercepat, namun sebenarnya kualitas berita yang mereka muat tidak bertambah sedikitpun. Bahkan ironisnya, terkadang nilai berita telah diabaikan oleh para pekerja media.
Sumber : Detik.com
Salah satu portal berita onlinedi Indonesia adalah detik.com. Penulis melihat detik.com memiliki fitur komentar yang cukup banyak digandrungi oleh netizen. Detik.com juga hadir dalam media sosial Line Today yang merupakan fitur membaca berita baru dari aplikasi chattingyaitu Line.Media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat dalam proses pembentukan opini atau sudut pandangangnya. Namun, kini audiens telah intelek dalam memilah informasi yang diterimanya. Menurut Dewanti dalam jurnalnya, netizenmemiliki arah berita dan resepsi khalayak dilihat dari komentar yang muncul atas beberapa berita yang dimunculkan detik.com. Dalam berkomentar, netizenakan bereaksi dominant reading(negative menerima isi berita), negotiated meaning(memunculkan makna tersendiri), oppositional decoding(menolak isi berita) atau resepsi yang tidak jelas (2014:4).
Perbedaan Karateristik Audiens Old Media dan New Media
Tabel diatas sesuai dengan topik yang dibahas yaitu Journalism 1.0sebagai Audiens Old Media(Media Lama/Media Tradisional) dan Journalism 2.0sebagai Audiens New Media(Media Baru/Media Digital berbasis teknologi internet). Pola komunikasi yang many to many membuat tingkat interaktifitasnya kuat dan memberikan partisipasi yang aktif sebagai peran audiens di era modern ini. Dewanti dalam jurnalnya menyebutkan adapun arah pemberitaan terdiri dari tiga jenis yaitu bernada pro atau positif (favorable), netral, dan kontra atau negatif (unfavorable) (2014:12).
Stuart Hall dalam Dewanti menjelaskan ada tiga tipe utama pemaknaan atau pembacaan khalayak terhadap teks media :
- Dominant reading
Ketika khalayak memaknai isi media sesuai dengan yang dimaksud oleh pembuat pesan atau media. Seseorang melakukan pemaknaan sesuai dengan makna dominan (preffered reading) yang ditawarkan oleh teks media.
- Negotiated meaning
Ketika khalayak membuat pemaknaan alternatif atau pemakanaan sendiri pada pesan media yang berbeda dari preferred reading sesuai dengan kondisi mereka. Khalayak tidak setuju atau menyalahartikan beberapa aspek dari pesan tersebut dan memberikan sebuah alternatif atau makna negosiasi yang berbeda dari pesan yang dipilih.
- Oppositional decoding
Ketika khalayak membuat penafsiran atas isi media yang berlawanan dengan penafsiran dominan (preferred reading).
Ini merupakan pemberitaan detik.com terkait Setya Novanto masuk Rumah Sakit usai tidak dapat mengahadiri panggilan pada 11 September lalu. Diduga, SN mengalami keteterasi jantung.Â