Mohon tunggu...
Fitri Surya Meliana
Fitri Surya Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Being myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trust Issue dalam Pengasuhan di Era Digital

7 Desember 2024   22:06 Diperbarui: 7 Desember 2024   22:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Berbagai aspek kehidupan manusia telah berubah secara signifikan selama era digital, termasuk cara merawat anak. Orang tua sekarang dapat mengakses berbagai sumber informasi tanpa adanya batasan karena adanya kemajuan teknologi informasi, tetapi ini membawa tantangan baru. Kepercayaan atau ketidakpercayaan antara orang tua dan anak merupakan masalah utama dalam pengasuhan di era digital. Artikel ini akan membahas trust issue dalam pengasuhan sebagai tantangan modern serta cara orang tua dapat menanganinya.

            Pada kehidupan sehari-hari anak di jaman sekarang pasti melibatkan penggunaan perangkat digital seperti komputer dan ponsel pintar. Kondisi inilah yang dapat merubah dinamika hubungan orang tua dengan anak terutama terkait kepercayaan. Orang tua sering khawatir tentang bahaya yang mungkin dihadapi anak mereka dalam dunia maya, seperti paparan konten negatif atau masalah keamanan siber. Orang tua merasa untuk selalu memantau dan mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka, tetapi anak-anak mungkin merasa bahwa itu melanggar privasi mereka. Ketegangan ini dapat memunculkan trust issue, yaitu krisis kepercayaan yang dapat merusak hubungan antara anak dan orang tua. Oleh karena itu penggunaan perangkat digital tidak hanya memengaruhi cara anak berinteraksi dengan orang disekitarnya tetapi juga membuat strategi pengasuhan harus disesuaikan untuk tetap relevan dan efektif di era digital.

            Sebelum masuk ke pembahasan, mari kita bedah satu persatu pengertian dari trust issue, pola asuh, dan era digital, dan mengapa ke tiga hal tersebut menjadi permasalahan sosial?. Pada kalangan Gen Z pasti kalimat trust issue sudah tidak asing di telinga mereka, tapi  tidak semua orang memahami trust issu itu seperti apa, jadi trust issue adalah ketika seseorang atau individu mengalami susah percaya dengan orang lain dalam situasi tertentu. Misalnya nih, kamu bekerja dalam tim, setiap individu memiliki job desknya masing-masing, dan disitu kamu sudah menaruh harapan kepada individu tersebut, tetapi individu tersebut merusak harapan kamu, dari situ kamu berasumsi bahwa ciri-ciri individu yang seperti itu tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang kamu beri, nah ini juga merupakan tanda-tanda kamu trust issue merasa susah untuk mengandalkan orang, sehingga kamu harus melakukan segalanya. Seperti halnya dalam pola asuh atau pengasuhan

            Pengasuhan adalah  adalah gambaran tentang bagaimana sikap dan perilaku orang tua dalam berkomunikasi, berinteraksi, merawat anak, mendidik anak. Setiap orang tua memiliki cara dan pola pengasuhan yang berbeda. Seperti yang kita ketahui, ada tiga jenis pola asuh yaitu otoriter, demokratis, dan permisif, tetapi kita tidak membahas lebih lanjut tentang tiga jenis pola asuh, melainkan apa yang membuat pola asuh di era digital ini memiliki trust issue. Memang diera digital ini tantangan orang tua akan bertambah, maka dari itu pola pengasuhan setiap eranya juga harus disesuaikan dengan era anak, tidak bisa disamakan dengan era orang tua, sehingga anak diharapkan tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Trust issue dalam pengasuhan di era ini dibanjiri dengan informasi dan pengaruh yang bisa saja positif dan negatif, tergantung bagaimana para orang tua menyikapinya.

            Apalagi di perkembangan teknologi yang sangat pesat ini menyebabkan anak dibawah umur pun sudah bisa menggunakan gadget, banyak yang kita temui ini, dan ini juga menjadi kerasahan orang tua dalam perkembangan teknologi yang pesat ini. Menurut Watie salah satu kelompok penggunaan media sosial yang signifikan adalah anak-anak. Nah ini akan menimbulkan rasa was was orang tua hingga munculnya trust issue, trust issue dalam pengasuhan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti kurangnya kepercayaan dapat memperburuk komunikasi anak dengan orang tua, penggunaan teknologi tidak terkendali dapat memicu masalah kecanduan bahkan kesulitan belajar, dan juga anak-anak bisa menjadi korban kejahatan siber.

            Maka apa yang harus orang tua lakukan? Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dzulfadhillah & Fitriani peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gawai, menyebutkan tindakan orang tua seperti menetapkan pembatasan (pengaturan waktu, pengaturan akses terhadap konten yang boleh ditonton oleh anak) sangat efektif untuk mengurangi trust issue orang tua terhadap teknologi. Selain mengontrol, dengan berinteraksi lebih banyak dengan anak, seperti bermain bersama, juga efektif, selain itu juga meningkatkan kualitas hubungan orangtua dan anak. Dan juga tak kalah penting orang tua juga harus terus belajar untuk mengikuti perkembangan teknologi agar dalam memberikan pengawasan yang efektif bagi anak.

            Memang tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan anak-anak. Alih-alih melarang, orang tua perlu juga belajar untuk memandu anak dalam penggunaan teknologi yang bijak. Orang tua menjadi role model anak, anak-anak belajar dari apa yang anak lihat, oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan contoh atau teladan yang baik ketika dihadapan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun