Bahasa dan tulisan adalah hal pokok bagi manusia untuk mengembangkan diriya. Saat manusia belajar hal yang pertama ia pelajari adalah bahasa dan kemudian tulisan.Â
Bahasa dan tulisan tidak bisa di dapat langsung melainkan harus melalui proses pembelajaran dan pelatihan atau pembiasaan. Pengembangan bahasa dan tulisan juga bertahap sesuai usia dan kemampuannya.Â
Namun, pada hakikatnya setiap orang sudah memiliki kemampuan bahasa dan tulisan dalam dirinya. Hanya saja pengembangan setiap orang berbeda beda.Â
Disini kita akan membahas tuntas pengembangan bahasa dan tulisan berdasarkan usia manusia dengan tujuan kita dapat memahami sejauh mana manusia dapat memahami bahasa dan tulisan
1. Perkembangan Bahasa Ekspresif pada Usia 0-12 Bulan.Â
Usia 0-12 bulan pada manusia dapat disebut dengan dengan bayi. Bayi yang sering kita lihat hanya bisa menangis sebenarnya juga memiliki Bahasa ekspesif sendiri. Bukan berarti seoarang bayi tidak memeiliki pengembangan Bahasa reseptif.Â
Sesungguhnya mereka juga ada Bahasa reseptifnya sendiri. Pada usia 0-12 bulan manusia mengalami taham perkembangan yang disebut dengan perkembangan pralinguistik yaitu perkembangan bayi dalam fase dapat berbahasa dengan simbol-simbol ekspresi tertentu yang berhubungan dengan penyampaian rasanya. Simbol tersebut seperti menangis, berteriak, dan tertawa.Â
Simbol-simbol tersebut untuk mengungkapkan ekspresi bayi Ketika sedih, Bahagia ataupun sedang merasakan sakit. Bisa juga mengekspresikan Ketika bayi sedang merasa lapar, haus atau sedang merasa ngantuk. Karena bayi belum dapat mengucapkan kata kata jadi diekspresikan dengan symbol symbol ekspresif seperti itu.
Dalam pengembangan tulisan manusia usia 0-12 bulan dalam hakikatnya belum berkemampuan dalam menulis. Namun, Ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulann keatas biasanya ia sudah dapat duduk dan kemampuan geraknya sudah lebih baik Ketika masih harus dalam gendongan.Â
Biasanya bayi usia 6-12 bulan sudah bisa mencoret coret pada kertas meskipun belum dalam bentuk tulisan huruf atau angka. Namun, harus tetap dibiasakan dan dilatih untuk menulis agar reseptif geraknya bisa terbiasa.
2. Perkembangan Bahasa Ekspresif pada Usia 1-3 Tahun.Â
Pada usia 1-3 tahun manusia mengalami perkembangan Bahasa ekspresif yang disebut dengan perkembangan linguistic. Pada usia 1-3 anak sudah bisa berbahasa secara verbal yang lebih mudah di pahami. Jadi, pada tahap usia ini anak tidak lagi mengekspresikan kemauannya melalui tangisan atau hanya tertawa.Â
Namun, sudah bisa berkata dan memahami Bahasa orang tuanya dengan tahap demi tahap. Anak usia 1-3 tahun akan memulai belajar Bahasa verbal mengikuti kedua orang tuanya. Jadi apa yang diucapkan oleh orang tuanya akan ditirukan.Â
Mereka akan memahami bahasanya melalui ucapan orang tua yang kemudian menjadi tindakan. Seperti makan ketika orang tuanya menyuruh makan dan memberikan sepiring nasi.Â
Maka, anak usia 1-3 tahun akan memahami maksud dari orang tuanya tersebut. Tanpa kita sadari bahwa pengertian bahasa anak di dapatkan secara autodidak tanpa adanya pembelajaran khusus.Â
Hanya saja pada usia tersebut anak masih belum dapat berucap dengan sempurna jadi masih terbata bata dan pedal dalam pengucapannya. Terutama pada huruf huruf tertentu seperti huruf r atau l biasanya sangat susah untuk diucapkan oleh anak usia 1-3 tahun. Â Karena di usia 1-3 tahun adalah usia rawan anak belajar berucap dan berbahasa.Â
Jadi, orang tua harus mengucapkan sesuatu yang baik baik didepan anak. Karena apapun yang diucapkan orang tuanya pasti akan ditirukan oleh anaknya. Karena mereka masih dalam masa adopsi bahasa dari kedua orang tuanya. Â Kalau orang tuanya berucap tidak baik.Â
Maka, akan ditirukan oleh sang anak dan bisa jadi terbawa sampai ia tumbuh dewasa. Kemudian untuk penulisan dalam usia 1-3 tahun mereka sudah bisa menulis atau sudah bisa diajarkan cara menulis huruf dan juga angka. Namun, tulisannya belum bagus. Bahkan dapat dibilang masih jelek, tetapi inilah proses perkembangan ia belajar menulis. Jadi harus tetap dibiasakan untuk menulis dan membaca.
3. Perkembangan Bahasa Ekspresif pada Usia 3-5 Tahun. Â
Usia 3-5 tahun dikategorikan dengan nama balita. Masa balita adalah masa emasnya perkembangan motoric anak. Pada masa ini sangat berpengaruh untuk memori manusia untuk seterusnya. Pada usia ini anak sudah bisa berkomunikasi dengan cukup baik. Sudah sangat memahami lawan bicaranya.Â
Jika ada pernyataan ia sudah bisa dalam menanggapi Bahasa tersebut. Pada usia 3-5 tahun anak juga sidah melontarkan Bahasa protes. Jadi jika ada sesuatu yang tidak berkenan.Â
Maka, ia sudah bisa mengungkapkannya memalui kata kata. Jadi rasa hatinya tidak lagi diungkapkan dengan tangisan atau ekspresi. Namun, bisa dilontarkan secara langsung melalui bahasa verbal.Â
Pada usia 3-5 tahun ini juga kosa kata anak sudah banyak. Bahkan mereka sudah bisa dengan cepaat menirukan sesuatu. Misalkan mereka sering mendengan music. Maka akan cepat juga dalam menghafal music itu dan bisa mengucapkannya. Bahkan mereka lebih suka bernyanyi pada usia ini. Mereka juga sudah belajar dengan serius.Â
Pada usia ini anak sudah di sekolahkan pada paud atau taman kanak kanak. Jadi pembelajaran mereka sudah terstruktur. Pada usia ini juga pengembangan tulisan mereka dilatih untuk lebih bagus.Â
Sudah diajarkan huruf dan angka dengan baik. Dan diajari juga berbahasa dengan baik juga. Pada masa ini adalah masa awal pengenalan teori ke dalam memori otak anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H