Mohon tunggu...
Fitri Surya Meliana
Fitri Surya Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Being myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Mengembangkan Bahasa Reseptif pada Anak

15 Maret 2022   21:21 Diperbarui: 15 Maret 2022   21:37 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: health.detik.com

Bahasa reseptif pada anak usia dini harus dipahahami, karena manusia tidak dapat memahami sesuatu secara langsung tanpa adanya tahap tahap tertentu. Jadi harus ada tahap- tahap pengembangan yang sesuai dengan usianya. Namun cara paham setiap anak juga berbeda beda. 

Tidak semua anak memiliki tingkat kemamp[uan yang sama. Namun, dalam tajap mengembangkan respon Bahasa pada abak kitab isa menggunakan tahap standart yang sesuai dengan penelitian tentang anak. Tahap itu juga tidak bisa sembarangan. 

Namun ada teori teori tersendiri dalam pengembangan respon anak terhadap Bahasa dan tulisan. Di bawah ini saya akan menjelaskan secara detail tahap-tahap respon anak terhadap Bahasa dan tulisan berdasarkan usianya. Adapun tahapannya sebagai berikut:

1. Perkembangan Reseptif Anak Usia 0-12 Bulan.

Pada usia 0-12 bulan respon anak masih sangat sederhana dalam memahami Bahasa. Dalam usia ini anak belum dapat memahami Bahasa pengucap verbal. Karena dalam pendengaran anak usia 0-2 bulan masih cenderung adaptasi dan belum sempurna. 

Namun, mereka dapat mendapat respon melalui Gerakan tubuh. Mereka akan mengerti dengan ekspresi Gerakan orang yang sedang berinteraksi dengannya. Ekspresi respon anak usia 0-12 bulan diterapkan dengan Gerakan. 

Misalkan, ibunya sedang memberikan ekspresi Gerakan tepuk tangan pada bayi atau anak. Maka anak akan mengeluarkan respon tertawa atau mengalihkan pandangannya kepada Gerakan yang menarik hatinya untuk melihat. Pada usia ini juga dapat di pancing melalui mainan untuk menarik respon anak. 

Biasanya anak usia 0-12 bulan masih sangat suka dengan eskpresi mainan yang diberikan oleh orang orang sekitarnmya. Respon anak usia 0-12 tahun juga bisa diberikan melalui sentuhan. Semisal ia di sentuh maka biasanya bisa mengeluarkan respon tangisan atau tertawa sesuai dengan respon yang ingin diberikan. 

Dalam tulisan anak usia 0-12 bulan belum begitu bisa memahami tulisan bahkan dibilang tidak bisa memahami tulisan. Mereka hanya bisa memahami Gerakan saja. Mungkin pada usia 6-12 bulan sudah mulai mampu memahami Bahasa verbal. 

Namun, untuk membaca tulisan mereka masih sangat kesulitan. Karena perkembangan bahasanya belum sampai pada tahap itu dan masih pada tahap bercanda dan Gerakan Gerakan. Ketika anak usia 0-12 bulan diberikan sebuah gambar respon mereka juga hanya tertawa karena mungkin gambar yang diberikan terlihat lucu.

2. Perkembangan Bahasa Reseptif Anak Usia 1-3 Tahun. 

Pada usia 1-3 tahun anak disebut dengan masa pra balita. Pada usia ini anak sudah bisa menangkap respon Dario Bahasa verbal. Jadi jika orang tuanya mengajaknya berbisaca dengan Bahasa verbal. Mereka sudah mulai bisa menanghkap dengan cukup baik. Misalkan mereka di minta makan oleh orang tuanya. Maka sudah mengerti dari maksud orang tuanya dan bisa merespon dengan Bahasa verbal juga. 

Namun, Bahasa yang diketahui dan dipahami masih sangat terbatas belum sempurnah dan masih beradaptasi dengan bahasanya. Mereka juga mulai merespon sesuatu melalui music. Biasanya anak usia 1-3 tahun sangat suka mendengar sesuatu. Namun untuk menirukan masih sangat sulit. 

Hanya saja bisa merespon dengan ekspresi bahagianya. Jadi jika diusia 1-3 tahun anak belum dapat memahami ekspresi Bahasa verbal dari orang orang disekitarnya. 

Maka, perlu adanya pemeriksaan terhadap anak tersebut. Karena di khawatirkan ada gangguan terhadap reseptif anak. Karena harusnya mereka sudah memahami dan bahkan sudah harus merespon Bahasa verbal yang diberikan dengan Bahasa verbal juga. 

Untuk pemahaman tulisan mereka sudah bisa mengenal tulisan namun masih belum semburna. Jadi dalam mengenal tu;isan hanya dari melihat tulisanyang masih terpisah. Atau mengenal nya masih dari suara dari orang disekitarnya. Yang mereka tahu masih hurup demi huruf dan belum mampu jika sudah digabungkan atau di frasekan. Mereka masih cukupn kesulitan dalam menerima responnya.

3.Perkembangan Bahasa Reseptif Usia 3-5 Tahun. 

Pada usia 3-5 tahun anak disebut usia balita. Pada usia ini anak sudak bisa menerima Bahasa secara baik. Baik secara verbal, Gerakan, bahkan tulisan. Respon anak pada usia ini sudah cukup matang. Jika ada pernyataan terlontar, mereka sudah memberi respon yang baik dan bisa menjawab dengan sempurna pada ekspresi yang diberikan. 

Pada usia 3-5 tahun ini juga mereka sudah dapat memahami gambar gambar. Misalkan mereka di beri gambar apel. Mereka sudah bisa mengerti dan menyebutkan bahwa itu adalah buah apel melalui respon verbal dan lainnya. 

Mereka juga sudah memahami pola pola bentuk. Mereka juga sudah merespon melalui penolakan atau pembelaan diri. Bahkan sudah bisa mengungkapkan pembverontakan terhadap ekspresi dari luar yang tidak sesuai dengan hatinya. 

Pada usia ini mereka juga bisa memahami deengan baik maksud dari lagu yang mereka dengarkan. Jadi suara nada sudah bisa masuk kedalam respon mereka. 

Untuk merespon tulisan anak usia 3-5 tahun sudah mulai dapat mengenal huruf dan angka, dan juga mulai bisa mengenali angka angka yang disuse secara frasa atau kata dalam bentuk kata kata. namun. Masih lemah dalam bentuk kalimat Panjang, dalam respon menulisnya juga masih lambat dan bertahap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun