Mohon tunggu...
Fitri Surya Meliana
Fitri Surya Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Being myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelaah Lebih dalam Mengenai Struktur Bahasa

26 Februari 2022   02:02 Diperbarui: 26 Februari 2022   02:25 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian sudah mengetahui apa itu struktur bahasa??

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia melalui kata-kata atau gerakan tubuh. Kita sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari komunikasi. Tanpa adaya komunikasi, manusia tidak bisa berbuat banyak hal didalam kehidupannya. Nahh, sedangkan struktur bahasa adalah kelompok unsur-unsur bahasa dan dihubungkan menjadi satu dengan yang lain. Unsur yang dihubungkan menjadi satu itu terdiri atas bentuk bahasa dan isi bahasa. Bahasa memiliki fungsi yang dapat dipelajari melalui dua cara, yaitu dengan cara internal dan eksternal.

Disini saya akan menjelaskan tentang kaidah struktur bahasa secara internal yang mencakup:

Fonologi

Fonologi merupakan ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi dalam bahasa dan proses terbentuknya bahasa. Fonologi dalam linguistik adalah tingkatan awal yang menjadi syarat untuk dapat menguasai bahasa ditingkatan-tingkatan selanjutnya. Fonologi dibagi menjadi 2 bagian diantaranya:

  • Fonetik, yaitu ilmu bahasa yang mengkaji tentang bunyi bahasa dari mulut manusia dan bagaimana bunyi itu dihasilkan.
  • Fonemik, yaitu ilmu bahasa yang mengkaji bunyi bahasa dengan mengutamakan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.

Morfologi

Morfologi merupakan ilmu bahasa yang mempelajari tentang bentuk kata dan perubahan terhadap makna. Satuan bahasa dalam tingkatan morfologi berupa bentuk bahasa kecil yang memiliki makna disebut dengan morfem. Dalam bahasa Indonesia morfem dibagi menjadi 2 jenis, yaitu morfem bebas dan terikat. Morfem bebas yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri dan langsung dapat digunakan untuk membentuk kalimat. Sedangkan morfem terikat yaitu morfem yang belum memiliki makna. Maka morfem ini belum memiliki potensi sebagai kata dan harus digabungkan dengan morfem lain untuk membentuk sebuah kalimat.

Sintaksis

Sintaksis merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang struktur internal kalimat yang berupa frase, klausa, dan kalimat. Dan juga mempelajari bagaimana unsur tersebut membangun kata menjadi kalimat yang bermakna.

  • Frase, yaitu suatu kelompok kata yang terdiri dari dua kata atau lebih dan yang menduduki fungsi subjek, predikat, pelengkap, dan objek. Ini merupakan suatu komponen yang dapat membentuk klausa dan kalimat.
  • Klausa, yaitu satuan bahasa yang terdapat beberapa kata mengandung unsur predikatif. Didalam susunan predikatif itu ada komponen berupa kata yang berfungsi sebagai predikat dan yang lainnya berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan. Subjek dan predikat bersifat wajib dalam susunan dan yang lain tidak wajib.
  • Kalimat, yaitu suatu bahasa yang memiliki arti penuh, berdiri sendiri, dan memiliki pola intonasi final. Kalimat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu pola, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua pola atau lebih.

Semantik

Semantik merupakan cabang dari ilmu bahasa yang mempelajari tentang makna yang terkandung dalam bahasa. Semantik membicarakan tentang hubungan antara kata dengan konsep makna dan hal-hal yang dirujuk oleh makna itu yang berada diluar bahasa. Semantik dibagi menjadi 13 jenis makna diantaranya:

  • Makna Leksikal, yaitu makna dasar dari kata per kata yang sesuai dengan hasil alat indra atau makna yang sungguh ada dalam kamus.
  • Makna Gramatikal, yaitu makna yang baru muncul ketika kata tersebut sudah menjadi sebuah kalimat.
  • Makna Refensial, yaitu sebuah kata yang mempunyai referen atau acuan. Sebagai contoh, kita mempunyai buku dan bolpoin yang memiliki makna refensial, karena dua benda itu memiliki referen sejenis alat tulis.
  • Makna Nonrefensial, yaitu sebuah kata yang tidak memiliki referen atau acuan. Contohnya, kata konjungsi karena kata tersebut tidak memiliki referen.
  • Makna Konstektual, yaitu makna sebuah kata yang berada dalam suatu konteks.
  • Makna Denotatif, yaitu makna yang sebenarnya dan menyangkut informasi-informasi faktual objektif.
  • Makna Konotatif, yaitu makna kata yang memiliki nilai rasa dari seorang masyarakat baik positif maupun negatif.
  • Makna Konseptual, yaitu makna sesuai dengan konsepnya dan dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks apapun.
  • Makna Asosiatif, yaitu makna kata tentang adanya hubungan kata dengan keadaan yang berada diluar bahasa. Makna asosiatif ini berbungan dengan nilai moral dan pandangan hidup yang ada di masyarakat.
  • Makna Kata, yaitu makna bahasa yang bersifat umum.
  • Makna Istilah, yaitu gabungan kata yang pasti, jelas, dan tidak meragukan. Makna kata istilah biasanya digunakan dalam bidang keilmuan.
  • Makna Idiom, yaitu satuan bahasa yang tidak dapat diramal dari makna unsur-unsurnya secara leksikal maupun gramatikal.
  • Makna Peribahasa, yaitu suatu bahasa karena adanya asosiasi yang dapat diramal dari unsur-unsurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun