Mohon tunggu...
Fitri Sulastri
Fitri Sulastri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pascasarjana Institut Madani Nusantara (IMN) Kota Sukabumi

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Belajar Anak Usia Dini

28 Januari 2024   08:57 Diperbarui: 28 Januari 2024   10:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses Belajar Musik pada Anak Usia Dini 

Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Campbell yang dikenal dengan "Mozart Effect's" bahwa ada pengaruh yang kuat dari musik yang merangsang anak untuk menggerak-gerakan tubuhnya. Musik tersebut dapat mempengaruhi perkembangan psikis dan intelektual bayi dalam kandungan ibunya, bila sang ibu selalu memperdengarkan musik-musik tersebut selama masa kandungan bayi tersebut. Efek yang terjadi atas perlakuan tersebut terhadap bayi adalah pada usia lima atau enam bulan dia memberikan reaksi berupa gerakan-gerakan yang merespons musik tersebut, setelah lahir bayi akan cepat memberikan respons terhadap musik yang pernah diperdengarkan selama dalam kandungan. Matanya akan segera mencari asal musik tersebut berbunyi.

Hasil penelitian tersebut sudah diterbitkan dalam beberapa buku yang ditulis oleh Campbell. Berikut disajikan dua hasil penelitian yang dilakukan oleh Moog dan Gordon yang meneliti bagaimana proses anak mengenali musik. Menurutnya (Moog, H, 1976):

  • Ketika seorang ibu memperdengarkan musik kepada bayinya selama bulan-bulan terakhir kehamilan, jabang bayi akan menjadi aktif bergerak.
  • Pada saat senyumnya yang pertama, musik-musik lembut dengan pitch nada tinggi akan membuatnya tenang.
  • Hal ini akan berubah ketika bayi berumur empat hingga enam bulan, bayi akan bereaksi mencari sumber musik dan mendengarkannya dengan cermat. Kerapkali hal ini dilakukan dengan ekspresi penuh keheranan dan wajah gembira.
  • Nada-nada tinggi dari suara penyanyi atau instrumen musik seperti rekorder dan glokenspiel membawa efek menenangkan bayi.
  • Antara usia empat dan enam bulan, anak mulai memberikan respons pada musik yang diperdengarkan padanya dengan jelas, berupa gerakan-gerakan. Kontribusi Musik pada Perkembangan Anak Usia Dini yang diulang-ulang, biasanya dengan seluruh tubuhnya seperti melambung dan bergoyang-goyang. Gerakan-gerakan tersebut tidak "in tempo" dengan musiknya.
  • Usia antara lima belas bulan hingga satu setengah tahun, beberapa anak mulai menyesuaikan gerakan-gerakan mereka dengan irama musik, namun dalam durasi yang pendek.
  • Segera setelah mereka mulai dapat melakukan gerakan-gerakan dengan tetap, anak mulai membuat suara-suara (seperti kokok ayam atau mengikik) merespons musik. Musik 'coleteh' ini nadanya tidak seperti nada musik pada umumnya, nadanya dinyanyikan seperti berbicara.
  • Pada usia satu setengah tahun, anak mulai suka menari dengan anak-anak yang lain. Menari yang dimaksudkan di sini adalah gerakan-gerakan bagian atau seluruh tubuh yang dilakukan anak secara spontan karena rangsang irama musik yang didengarnya.
  • Sekitar usia dua tahun, anak mulai memperlihatkan kemampuannya mendengarkan musik dengan durasi yang lebih lama dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Mereka juga merespons musik secara spontan dengan gerakan-gerakan menari.
  • Usia antara satu hingga dua tahun, anak mulai mengimitasi (menirukan) lagu anak-anak yang pernah mereka dengar. Bila di rumah anggota keluarga sering menyaksikan iklan, maka lagu-lagu jingle iklan tertentu menjadi konsumsi anak usia ini. Jingle adalah musik instrumentalia ataupun vokal yang dibuat khusus untuk iklan produk tertentu. Biasanya lagu tersebut pendek, dinamis, dan sangat atraktif sehingga menarik perhatian para calon konsumennya. Anak menirukan syair lagu sebelum mereka menirukan irama atau pitch-nya. (Menurut penelitian, 16% anak menirukan irama dan pitch dan termasuk mulai usia antara dua tahun dan tiga tahun, anak mengimitasi syairnya. Sekitar 50% anak usia tiga tahun dapat menirukan syair, irama, dan pitch seluruh bagian sebuah lagu dengan sedikit kesalahan yang dilakukannya).
  • Sebagian besar anak usia tiga tahun dan lima tahun akan membuat gerakan spontan dan variasi-variasinya dalam merespons musik. Mulai usia enam tahun, sebagian besar anak tidak lagi merespons musik dengan gerakan-gerakan yang diulang-ulang.
  • Anak usia empat dan enam tahun yang dapat mensinkronkan gerakan ciptaan mereka dengan irama musik meningkat dua kali lipat pada periode ini. Kemajuan yang dicapai anak pada periode ini adalah anak dapat mengkoordinasikan gerakan dengan irama dan dalam durasi yang cukup lama.
  • Ketika sebuah lagu diperdengarkan atau dimainkan pada instrumen musik (tanpa syair), hanya 40% dari anak usia empat tahun yang dapat mengenali lagu tersebut, sedangkan aktivitas yang sama dapat dilakukan oleh anak usia lima tahun sebanyak 75%

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun