Dalam suatu kegiatan pembelajaran guru di tuntut untuk dapat memenuhi tujuan yang hendak di capai. Namun, dalam prosesnya suasana pembelajaran sering kali dianggap membosankan oleh kebanyakan siswa. Siswa bahkan menghiraukan guru yang sedang menjelaskan dengan mengobrol bersama temannya dan ada juga yang bahkan mengantuk.Â
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Â Salah satu solusi untuk menghindarkan siswa dari kebosanan adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga memberi kesan yang menarik dan dapat di ingat siswa.
Salah satu cara dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan adalah dengan memilih model pembelajaran yang dirasa tepat serta mengimplementasikannya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Diantara berbagai macam model pembelajaran yang ada, model pembelajaran bermain peran (role playing) dapat memberikan kesan dalam pembelajaran serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut Santoso (2011) model pembelajaran bermain peran (role playing) merupakan suatu cara penugasan bahan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan .
Model pembelajaran bermain peran (role playing) lebih menekankan pada permainan gerak dan siswa biasanya dilatih untuk memahami, menjiwai serta memperagakan suatu adegan (drama) demi mengilustrasikan suatu pembahasan pembelajaran.
Menurut Zaini (2008) terdapat 3 aspek dalam bermain peran, diantaranya ;
1. Pengambilan Peran (role playing)
Guru menentukan siswa mana yang akan memerankan suatu ilustrasi yang sedang di bahas
2. Membuat Peran (role making)
Setelah pemain peran ditentukan, maka selanjutnya menentukan dan membuat peran dalam bentuk dialog, bahasa, gerakan, dan properti pendukung lainnya.
3. Tawar Menawar Peran (role negotiation)
Negosiasi dalam peran yang dianggap cocok dan/atau tidak cocok dalam peran.
Adapun peran role playing dalam menciptakan suasana pembelajaran yabg menyenangkan, diantaranya ;
1. Role playing memudahkan siswa dalam memahami dan menemukan konsep yang sukit dengan mendiskusikannya bersama teman kelompok. Sehingga siswa lebih aktiv dan tercipta kebersamaan bersama sesama teman.
2. Role playing melibatkan 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor
3. Role playing meningkatkan penghayatan berkarakter dalam diri siswa.
4. Siswa termotivasi untuk lebih kreatif dan melakukan inovasi dalam beracting sehingga mendapatkan hasil yang bagus.
5. Siswa yang tidak memainkan peran akan antusias menonton siswa yang bermain peran.
6. Pesan dalam pembelajaran akan tersampaikan secara langsung maupun tidak langsung, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
7. Menumbuhkan sikap kompetitif untuk lebih baik dalam belajar.
8. Suasana pembelajara menjadi lebih hidup dan terasa lebih menyenangkan.
Dengan demikian maka akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan implementasi model pemvelajaran bermain peran (roleplaying).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H