Intinya tulisan panjang dan melebar ini adalah, ketika dalam bukannya tidak ingin menikah atau menunda-nunda pernikahan, namun untuk menikah banyak hal yang harus disiapkan. Bukan menyoal umur, bukan juga tentang siapa yang cepat dia dapat. Tidak sedikit yang menikah muda lalu berpisah, tidak sedikit pula baru menikah pada usia "telat" lalu langsung menemukan sakinah. Ini semua menyoal kolaborasi doa, ikhtiar, kesiapan, waktu serta campur tangan Sang Pencipta yang akan memberikannya pada waktu yang tepat. Karena menikah tidak bisa langsung praktek, karena praktek pun butuh ilmu.Â
Jadi, untuk yang masih sendiri seperti saya, sambil menunggu waktu yang tepat tiba, jangan pernah lelah untuk meningkatkan kualitas diri, berbakti kepada orang tua selagi bisa, lebih produktif lagi. Ingat bulan ini banyak bukber ketika muncul pertanyaan anggaplah itu doa (ngomong aapaaaa). tetaplah semangat untuk memantaskan diri, bukan untuk jodoh tapi untuk diri kita sendiri. Salam Zumba !
Daejeon, 13 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H