Mohon tunggu...
Fitri Suci
Fitri Suci Mohon Tunggu... Dosen - Belajar menulis

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Gaul Kekinian

23 September 2016   00:00 Diperbarui: 23 September 2016   00:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin-kemarin sempat agak sedikit kaget liat foto-foto di ig, anak-anak naggung (read: anak ingusan) yang foto ala-ala anak gaul masa kini bagian punggungnya ditato (pake pulpen kayaknya) dengan tulisan Young Lex. Sebenarnya saya tidak tahu young lex ini siapa, namun kesotoyan saya membawa saya untuk menduga bahwa sesungguhnya young lex itu orang terkenal, okay, titik. 

Malam ini saya seperti biasa membuka instagram, muncullah video-video musically yang saya sendiri tidak faham fungsinya apa, lagi-lagi agak kaget lihat videonya yang backsoundnya sebuah lagu, akhirnya saya kepo lagi menyusuri Hashtagnya #YoungLex #Bad #Awkarin, di benak saya langsung muncul tanya "hah? Awkarin ?". 

Belum lagi videonya dibuat oleh anak-anak nanggung, membuat saya semakin khawatir dan kepo. Kekepoan ini mengantarkan saya pada google dan youtube, usut punya usut younglex itu adalah youtuber,  penyanyi, apalagi ya (Kurang dalam researchnya hahaha). Sampailah saya pada video mereka dengan judul Bad, OMG, Bad ? Okay, akhirnya saya tonton dan mengamati lirik perliriknya. Dahsyat. jadi ini toh yang membuat anak-anak naggung merasa bangga menjadi "nakal" ? 

Liriknya bisa dilihat di sini.

Rasanya tak tega menuliskan liriknya disini. Liriknya menurut saya cenderung (maaf) negatif. Bisa jadi membuat bias antara yang baik dan buruk, apalagi untuk anak-anak nanggung karena di dalam lagunya terdapart lirik :

I'm bad boy
Kau benci ku yang apa adanya
Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

apalagi bagian

Yes
Memang gue anak nakal
Seringkali ngomong kasar
Tapi masih batas wajar

Batas wajar yang mana ?

Konten liriknya terkesan bangga dengan (maaf) "kenegatifannya", terkesan sudah tidak ada rasa malu untuk berbuat suatu hal yang salah. Walaupun mungkin maksud dari lagu ini sebenarnya mungkin lebih kepada "Proud to be Yourself", namun rasanya kurang pas. Kesannya menjadi baik walaupun baru covernya saja dibilang salah. 

Lalu jika buruk dicover apa akan menjamin isinya baik juga ? Makanan kalengan juga kalau kalengnya kembung atau penyok toh disarankan untuk tidak dibeli, karena khawatir isinya akan rusak. Oke, mungkin kedua orang ini memilki kreativitas tinggi, tapi apa liriknya tidak dibuat sepositif mungkin saja ? Karena ini buat saya sih membahayakan generasi tanggung. 

Bukannya sok sih, apalagi saya apalah juga tidak bisa menciptakan lagu hohoho. Ya, sebaiknya berkarya yang positif-positif saja. 

Generasi tanggung ini harus diselamatkan, jangan sampai kecolongan, ini akibat arus informasi yang begitu cepat, pengawasan orangtua yang lemah, filtrasi yang ala kadarnya membuat hal-hal seperti ini mudah diterima anak-anak usia nanggung ini, yang pada akhirnya akan membentuk karakter mereka. Anak-anak nanggung ini tidak akan menyadari hal ini. Kasihan sebenarnya, hidup anak-anak ini jadi penuh drama, tidak seperti masa-masa remaja saya dulu yang lebih selow. Beruntunglah saya si pemalas ini, yang mau nakal saja malas hihihihi. 

Ayolah generasi nanggung, mendingan buat akun kompasiana hihihihi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun