Gebyar Konvensi Partai Demokrat yang roadshownya diadakan di seluruh wilayah Indonesia ternyata mulai dilirik oleh partai lain. Partai Keadilan Sejahtera mulai tertarik dengan salah satu calon konvensi Partai Demokrat yakni Jenderal (purn) Pramono Edhi. PKS beranggapan Pramono Edhi layak disandingkan dengan Anis matta sebagai Capres dan cawapres.
Jika Pramono Edhi menerima pinangan Partai Keadilan Sejahtera, maka due militer - sipil akan terjadi di pilpres 2014. Dua nama ini dianggap memiliki jejak rekam yang bersih dari kasus kasus yang menjerat beberapa politisi dan sebagaian calon presiden. Sosok Pramono Edhy menurut PKS, memiliki jejak rekam yang baik. Status pramono yang merupakan pensiunan Jenderal militer dinilai masih disukai rakyat. Apalagi, dia menambahkan saat ini jenderal jenderal politik ain yang tampil bisa diserang dari sisi rekam jejak.
Hal ini diaminkan oleh anggota Komisi III Fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, menurutnya bairpun seseorang itu seorang Jenderal, namun kalau publik melihat track recordnya tidak bagus pastilah tidak akan laku ketika mencalonkan diri jadi capres. Capres berlatar belakang militer atau sipil tidaklah masalah, asalkan tidak lagi menarik militer ke ranah politik serta tetap menjungjung tinggi supremasi sipil.
Memang harus diakui bahwa calon presiden berlatar belakang militer masih menjadi seorang pemimpin yang ideal di mata masyarakat Indonesia. Bila mayoritas rakyat berpikir demikianapa boleh dikata, parpol dan politisi harus menyadari atas kondisi tersebut. sebenarnya saat ini sudah bukan waktunya lagi mempersoalkan dikotomi antara sipil dan militer. Yang terpenting saat ini adalah sebuah sifat capres yang lebih merakyat dan dekat dengan rakyat.
Dari pemilu ke pemilu berikutnya, rakyat sudah semakin cerdas, saya yakin para pemilih akan menakar dan membandingkan track record dari para capres yang ada. Perlunya sosialisasi yang terus menerus agar pemilih semakin sadar, kampanye untuk tidak memilih capres yang melanggar HAM mislanya, sangat perlu. HAM tentu akan menjadi isu yang sexy untuk diperbincangkan menjelang pilpres pertengahan tahun ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H