Mohon tunggu...
Fitri Saskia Putri
Fitri Saskia Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Jogja 2014

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Game sebagai Penyalur Emosi

21 September 2014   22:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan dunia digital dikalangan anak kini semakin tidak asing lagi. Gadget masa kini semakin mendukung pengenalan produk-produk berbasis computer graphic . Indonesia tidak kalah tertinggal dari negara lain menyangkut sifat konsumtif warga indonesia dari kalangan atas hingga bawah. Product graphic yang ditawarkan pun semakin terlihat terus berkembang setelah adanya perkembangan dunia computer graphic yang ditawarkan melalui sebuah game.

Sejarah game di indonesia berkembang pesat tahun-tahun terakhir ini. Mulai dari game ofline hingga game online. Tak hanya sekadar permaianan kesenangan , saat ini game mulai di pertandingkan. dulu kita hanya mengenal adanya game tinju-tijuan,sepak bola dst, kini game ada “Aliran” tersendiri jadi saat ini tak hanya musik yang mempunyai aliran.

Game yang ditawarrkan saat ini sangat beragam genrenya. Mulai dari Arcade game, RPG ( Role-Playing Games ), Strategi, Game shooter, Adventure, Racing, hingga Game Sports, kita tinggal memilih game mana yang mau kita instal dikomputer kita.

Saat ini game tidak hanya menjadi milik anak laki-laki, tetapi semenjak game-game baru mulai bermunculan kini game-game itu tidak hanya dimankan para lelaki, wanita pun sekarang ikut berkontribusi dalam permainan itu.

Apa sih yang menyebabkan game semakin banyak digandrugi oleh anak-anak jaman sekarang?

“selain dari graphic yang ditawarkan bagus,digame saya seperti lebih hidup dan ada”,itulah jawaban-jawaban yang mereka utarakan . sekarang anak menggunakan game sebagai media hiburan bahkan media pelampiasan emosi. Digame menawarkan berbagai kesenangan dan disitu kita bisa membuat karakter yang kita inginkan, dan membayangkan kalau karakter itu adalah kita yang nytaa. Komunikasi yang terjadi di game online juga membuat kita seakan lebih hidup tanpa kita memperlihatkan informasi sebenarnya dari kita.

Pemilihan game juga menyangkut psikologi seorang anak. Game dengan basic menghancurkan lawan atau perang biasa dimainkan ketika “sang pemain” sedang merasa ingin meluapkan emosi mereka,terkadang kata-kata kotor pun sering keluar dari mulut mereka tanpa disadari hingga di dalam game itu sendiri tak sedikit hingga menimbulkan konflik didalam percakapan game itu. Dapat disimpulkan mereka menggunakan game sebagai alat pengungkapan perasaan, hingga mereka lupa untuk menginteraksikan perasaan mereka secara nyata kepada orang lain.

Dibalik itu semua banyak sisi negatif dan positif yang ditimbulkan dari sebuah game. Sisi positif dari sebuah game adalah pengenalan dunia graphic yang ternyata sudah sangat maju dan kekreatifan untuk menajadikan motivasi mempelajari dunia graphic yang kini menjadi icon dunia komunikasi. Seorang gamers juga memiliki kefokusan yang lebih dari anak lain. Pencabangan otak untuk menggerakan mouse dan keyboard secara cepat tapi mata tetap tertuju dimonitor cukup memerlukan kefokusan yang bagus dari si pemain. Penggunaan bahasa inggris juga sangat diperlukan untuk percakapan dan pengenalan tools yang harus dimainkan dalam sebuah game internasional.

Tanpa dipungkiri kalau sisi negatif juga sangatterlihat dalam dunia game ini. Game menawarkan sebuah dunia baru hingga tidak sedikit yang terlena akan keasikan game sampai sekolah dan aktivitas didunia nyata mereka terganggu dan berantakan. Anak-anak lebih suka melihat dirinya sebagai karakter didalam game daripada didunia nyata. Dunia virtual yang membuat mereka merasa bebas mengungkapkan perasaan dan lupa akan kehidupan nyata dan membuat sebagian besar dari seorang gamers menjadi sepertiautis. Keseimbangan dunia game dan dunia nyata harus benar-benar dikuasai kalau tidak mau kecanduan diduania virtual dan melupakan hidup aslinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun