Mohon tunggu...
Fitri Saskia Putri
Fitri Saskia Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Jogja 2014

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jogja "Ora Didol"

11 Januari 2015   00:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:24 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan sumber dayaalam yang berlimpah.Sudut-sudut Indonesia yang kaya akan potensi merupakan suatu yang harus di jaga. Diindonesia dapat dijumpai berbagai macam potensi yang bias dikembangkan. Hal paling dasar yang terkadang dilupakan yaitu sungai.

Diindonesia bias ditemui berbagaimacam sungai dengan berbagai macam ukuran, mulai dari sungai yang ukuran kecil dengan kedalaman sedang hingga sungai yang berukuran besar dengan kedalaman yang cukup dalam. Sungai merupakan salahsatu sumber kehidupan bagi para pedalaman yang masih sangat sulit mendapatkan air bersih. Sungai merupakan salahsatu symbol kayanya negeri ini dengan limpahan air yang memadai.

Dikawasan-kawasan tertentu sungai merupakan suatu lokasi penggerak perekonomian. Banyak diantara wilayah-wilayah tersebut memanfaatkan sungai sebagai sumber pencari rizki hingga sumber kehidupan. Tapi hal tersebut membuat orang-orang lupa akan apa sebenarnya yang tejadi di sungai-sungai di Indonesia. Terkadang sungai menjadi momok yang mengerikan bagi wilayah disekitarnya, kenapa demikian?

Pulau jawa dengan jumlah penduduk yang terbilang padat memenuhi pojok-pojok kota dan tak terlewatkan bantaran sungai. Sungai begitu menyatu dengan kehidupan warga Indonesia, kini terdapat banyak sekali pusat-pusat perekonomian yang dibangun di pinggiran sungai tidak luput salahsatu kotabesar diindonesia yaitu Yogyakarta.

Yogyakarta dengan struktur kependudukannya yang beragam ditambah dengan para pendatang yang sangat banyak ini harus menyiapkan wadah tersendiri untuk mengatasi permaasalahan akibat penumpukan penduduk. Peduduk yang mulai merambah dunia perekonomian modern ini mulai mencari celah dimana mereka bias mendirikan lahan lokasi strategis untuk membangun usaha.

Usaha yang dibangun penduduk jogja pun beragam mulai dari bisnis warung-warung kecil hingga yang besar, Hotel. Lahan dijogja termasuk sempit untuk menampung keingginan-keingginan investor membangun hotel-hotel itu. Pemerintah mencoba membuat solusi untuk mengurangi pertumbuhan hotel dengan cara menjual tanah dengan harga tinggi dilokasi-lokasi tertentu. Dengan cara seperti ini para investor mencari celah deangan mencari lahan-lahan disekitar bantaran sungai disekitar jogja dengan harga miring.

“Kali code” yang merupakan salah satu sungai dengan posisi yang strategis ditengah kota merupakan salah satu sasaran empuk untuk pendirian usaha. Terlepas dari pendirian usaha tersebut dampak negative yang ditimbulkan sangatlah beraagam mulai dari pro kontra pembelian lahan hingga pencemaran yang terjadi disekitar sungai tersebut.

Kali code yang berada di tengah kota tidak luput dari dampak tersebut, tidak hanya pro kontra pembelian lahan di gondolayu tetapi masalah kecil yang berhubungan dengan pencemaran air sungai oleh sampah.

Para penduduk sekitaran kali code telah berusaha memperbaiki keadaan sungai. Mulai dari pembersihan yang dilakukan masyarakat dibantu oleh LSM dan para pemerhati lingkungan lainnya hingga kini telah membuat sungai sebagai salahsatu area rekrasi dan pendidikan

“kami telah berusaha memperbaiki keadaan sungai dengan cara yang kami bisa, dahulu kali code ini sangat kotor sampah dimana-mana, tetapi kami berusaha memperbaikinya, kini kami telah membuka area outbone dan panggung disekitar bantaran code sebagai pemanfaatan dan unuk menjaga kebersihan,kami juga membuka sekolah sungai untuk masarakat yang ingin belajar ekosistem sungai hingga kepemanfaatannya” ucak totok salah satu pendiri sekolah sungai dibantaran kali code

Pemberdayaan sungai seperti ini merupakan langkah awal pembenahan kota yang semakin hari semakin memburuk. kota yang sehat dengan keadaan sungai yang terawat, membuka peluang usaha kecil mandiri sehingga lahan masyarakat tidak terebut oleh sekstor sbesar .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun