Mohon tunggu...
Fitri Salsabilla
Fitri Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bandung sebagai Kota Pariwisata

18 September 2024   06:42 Diperbarui: 18 September 2024   06:53 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bandung juga dikenal sebagai kota kreatif dengan banyak event dan festival, serta perkembangan industri kreatif dan teknologi. 

Kota Bandung mengedepankan sektor pariwisata karena keindahan alamnya, iklim sejuk, memiliki banyak tempat wisata, dan dukungan infrastruktur serta warga lokal. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian kota, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung perkembangan usaha lokal, menjadikannya sebagai salah satu fokus utama dalam pengembangan ekonomi kota. 

Pencetus bandung sebagai kota wisata adalah Bupati Bandung, R.A.A Martanagara (1893-1918). Di masa kepemimpinannya, Martanagara turut serta dalam memdorong pembangunan infrastruktur kota, seperti jalan,  taman, dan banyak lagi berbagai fasilitas umum yang membuat Kota Bandung pebih menarik sebagai tempat destinasi wisata. 

Namun, peran terbesar mungkin dipegang oleh pemerintah kolonial Belanda, khususnya Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum yang pada tahun 1920-an memindahkan berbagai kantor pemerintahan dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. Hal ini menciptakan pembangunan infrastruktur yang lebih modern, seperti hotel mewah, jalan-jalan utama, dan gedung-gedung ikonik seperti Gedung Sate dan Villa Isola. Dengan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, Bandung menjadi tempat peristirahatan favorit para pejabat kolonial dan turis. 

Namun, peran terbesar mungkin dipegang oleh pemerintah kolonial Belanda, khususnya Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum yang pada tahun 1920-an memindahkan berbagai kantor pemerintahan dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. Hal ini menciptakan pembangunan infrastruktur yang lebih modern, seperti hotel mewah, jalan-jalan utama, dan gedung-gedung ikonik seperti Gedung Sate dan Villa Isola. Dengan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, Bandung menjadi tempat peristirahatan favorit para pejabat kolonial dan turis. 

Saat ini, Bandung telah berkembang pesat menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia yang dikenal karena perpaduan antara sejarah, modernitas, dan kreativitas. Begitupun dalam bidang ekonomi bisnis, saat ini bandung telah berkembang menjadi salah satu kota dengan dinamika ekonomi bisnisnya yang beragam di Indonesia. 

Sektor ekonomi dan bisnis di Kota Bandung menunjukkan potensi besar dalam bidang industri kreatif, pariwisata, dan perdagangan. Tetapi hal lain seperti isu lingkungan yang menyelimuti Kota Bandung, seperti banjir dan polusi udara juga menjadi PR tersendiri bagi pemerintah daerah Kota Bandung. 

Kemacetan lalu lintas di Bandung telah menjadi masalah serius yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan kota yang pesat. 

Kemacetan lalu lintas di Bandung telah menjadi masalah serius yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan kota yang pesat. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dan destinasi wisata utama, Bandung menghadapi tantangan besar dalam hal mobilitas dan infrastruktur jalan. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemacetan lalu lintas di Bandung antara lain: 

1. Pengembangan Transportasi Umum:

Pengembangan transportasi umum seperti Trans Metro Bandung (TMB), serta Angkot dan Bus Kota. Pemerintah telah mengembangkan layanan bus Trans Metro Bandung yang beroperasi dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Rute-rute TMB diperluas dengan tujuan meningkatkan penggunaan transportasi umum sehingga masyarakat tidak bergantung pada kendaraan pribadi. Pemerintah berupaya memperbaiki jaringan angkutan kota dan bus agar lebih terintegrasi dan nyaman bagi pengguna. Selain itu, pemerintah Kota Bandung juga mendorong peremajaan angkot untuk meningkatkan kualitas layanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun