Mohon tunggu...
Fitri Rosdiani
Fitri Rosdiani Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu RT, foodies, blogger

simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Bisnis" Itu Bernama Narkoba

6 Maret 2014   00:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NARKOBA adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “Narkoba” ada istilah yang diperkenalkan oleh Kementrian kesehatan Republik Indonesia dengan istilah Napza merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Siapapun yang telah menjadi korban penyalahgunaan Narkoba akan menjadi kecanduan, sebagai jalan keluar satu-satunya Badan Narkotika Negara menyarankan para korban yang telah terlanjur sebagai pengguna narkoba ini harus di Rehabilitasi untuk menyelamatkan nyawanya. Badan Narkotika Nasional (BNN) menganjurkan para pengguna lebih baik di Rehabilitasi daripada di penjarakan.

Berbagai kasus mengenai hal ini dari yang sudah lama dan bahkan terlupakan, jadi teringat kembali saat menuliskan ini. Sungguh Ironis lewat pemberitaan di Televisi, seorang bandar Narkoba pun yang telah divonis dan jelas hukumnya masih bisa membuat pabrik narkoba di dalam lapas. Apakah ini hanya terjadi di Indonesia? Apakah dengan mudahnya bahan-bahan didapat atau mesin yang dipakai untuk membuatnya begitu sederhanakah?

Terkadang masyarakat awam yang melihat tayangan televisi saja bisa berkomentar “Ketika terjadi penangkapan, yang ketangkap hanya sebagian kecil saja, yang besarnya sengaja dilepas.”

Apakah seperti itu? Saya sendiri pun tidak tahu menahu akan hal itu.

Mungkin ini bukan urusan kita sebagai masyarakat dalam segi hukum, ada lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kejahatan Narkoba yang akan memberantasnya.

Sungguh mencengangkan setelah tahu data-data yang di dapat dari BNN, Indonesia menjadi sasaran empuk untuk bisnis peredaran Narkoba baik melaui daratan ataupun melalui lautan. Berita pun datang kembali ada penyelundupan dari luar melalui daerah Sukabumi tepatnya di Ujung Genteng, mereka meyelundupkan Narkoba melaui jalan darat atau laut yang sepi dari pengawasan.

Badan Narkotika Nasional tidak hanya tinggal diam, dengan adanya Situs Indonesisa Bergegas milik BNN, akan mengkampanyekan Gerakan menulis 10 ribu lembar, setidaknya akan membantu masyarakat mengenai pentingnya informasi dalam pencegahan  penyalahgunaan Narkoba.

Jadi teringat saat itu langit Jakarta sejak shubuh diguyur hujan deras, ini tidak menyurutkan niat saya untuk pergi menuju acara Fokus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Rumah Makan Ceker Ayam Bandung (22/2-2014) kawasan Pondok Gede Bekasi. Jalanan lancar, hujan pun tak ada henti-hentinya tumpah dari langit.Rencana pulang ke Bandung Jum’at malampun saya batalkan, akhirnya memutuskan untuk menngikuti undangan ini. Bukan tanpa sebab mengikuti acara ini, ada sebuah dorongan karena Narkoba telah menjerat orang terdekat juga dan sekarang alhamdulillah sudah terbebas dari semua itu, walaupun semua tidak bisa dikembalikan seperti awal lagi, apapun yang terjadi menyesal kemudian apalah arti, tapi semua tetap tidak ada kata terlambat dan hidup pun masih bisa dinikmati.

Drs. Gun Gun Siswadi, M.SIselaku Direktur Diseminasi Informasi Badan Narkotika Nasional (BNN), mengundang para Blogger terutama Blogger Reporter melalui Bapak Thamrin Dahlan.

Blogger Reporter sebagai pewarta bagi warga diminta bisa membantu dan berperan aktif memberikan informasi kepada masyarakat melalui penulisan yang ada keterkaitannya dengan Narkoba terutama untuk pencegahan penyalahgunaan Narkoba dalam lingkungan masyarakat dan lingkup keluarga khusunya.

Saat datang ke lokasi acara terlihat beberapa orang telah hadir di sana, acarapun akhirnya dimulai dan penyambutan diberikan oleh Ibu Retno dari pihak BNN selanjutnya Bapak Gun Gun Siswadi yang memberikan pemaparan mengenai Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

Ternyata Indonesia bukan hanya sebagai negara pengguna saja tapi Indonesia sendiri sudah menjadi negara produsen, mengingat betapa menggiurkannya “bisnis” Narkoba ini.

Berdasarkan data UNDOC ( Badan PBB untuk Kejahatan dan Narkoba) 2012, sekitar 210 juta orang menjadi pengguna Narkoba dan sekitar 200.000 orang meninggal tiap Tahunnya karena Narkoba.

Ada tiga kejahatan “KORUPTOR, TERORIS dan NARKOBA”, ucap Bapak Gun Gun Siswandi.

Kalau dilihat dari ketiganya itu tidak ada yang lebih baik semua merupakan kejahatan yang harus dilawan, terlebih lagi Narkoba yang bukan hanya menghabiskan materi tapi juga bisa melayangkan jiwa dan satu generasi hilang.

Menurut hasil penelitian BNN hampir semua wilayah Indonesia termasuk dalam penyalahgunaan narkoba ini. Sungguh miris melihat ini, wilayah-wilayah dari urutan 1-10 di Indonesia :


  • DKI Jakarta 7 persen

  • Kepulauan Riau 3,1 persen


  • Kalimantan Timur 3 persen


  • Sumatera Utara 3 persen


  • Yogyakarta 2,8 persen


  • Jawa Barat 2,5 persen


  • Sulawesi Utara 2,1 persen


  • Riau 2,1 persen


  • Banten 2,1 persen


  • Aceh 2 persen

Dan sisanya wilayah-wilayah yang tersebar di seluruh Nusantara. Rata-rata mengalami kenaikan dalam penyalahgunaan Narkoba.

Di Indonesia dalam data BNN pada Tahun 2008 pengguna Narkoba bisa mencapai 3,3 juta orang, Tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 4 juta pemakai, dan di Tahun 2015 nanti angka yang diprediksi bisa mencapai 5,1 juta pemakai.

Banyak yang dijadikan alat sebagai penyelundupan narkoba ini para perempuan. Kejahatan yang telah terjadi di lintas Negara, banyak yang menyebabkan korban perempuan yang menjadi kuris dalam membawanya harus menanggung resiko dengan sendirinya hingga ajalpun menjemput. Narkoba yang dibawa biasanya diselundupkan melalui kapsul obat-obatan yang di telan tubuh, alat elektronik, dan media lainnya bahkan diselundupkan juga melalui rambut gimbal ala Rasta.

Itulah sebagian contoh kasus-kasus yang tertangkap dan terungkap. Sialnya lagi kapsul-kapsul yang tertelan tidak semuanya berjalan mulus, ada sebagian di dalam tubuh yang hancur (bocor) hal ini yang menyebabkannya menjadi tewas.

"Bisnis" yang selalu merenggut nyawa dan mengacaukan kehidupan pemakainya.

Tayangan-tayangan dalam slide show pun terus berjalan, akhirnya tak terasa waktu pun akan berakhir.

Pak Thamrin Dahlan memberikan sepatah dua patah kata dalam sembutan berikutnya, juga super Admin dari Blogger Reporter, yakni Hazmi Srondol memperkenalkan satu persatu kawan-kawan yang hadir saat itu.

Inilah foto-foto saat acara berlangsung :



[caption id="attachment_298707" align="aligncenter" width="493" caption="Ibu Retno, Bpk. Gun Gun Siswadi,Hazmi Srondol dan Bpk. Thamrin Dahlan(foto searah jarum jam)"]

13940156841884963989
13940156841884963989
[/caption]

[caption id="attachment_298709" align="aligncenter" width="590" caption="Saat Acara Berlangsung"]

1394016457705657202
1394016457705657202
[/caption]

[caption id="attachment_298710" align="aligncenter" width="590" caption="Foto-foto dulu sebelum acara dimulai"]

13940166911103725344
13940166911103725344
[/caption]

[caption id="attachment_298705" align="aligncenter" width="590" caption="Foto Bersama Blogger Reporter, Bpk.Gun Gun Siswadi, Bpk Thamrin Dahlan dan Ibu Retno"]

13940137821200307220
13940137821200307220
[/caption]

Hujan di luar pun masih tetap menemani kami sepanjang acara hingga usai. Tetap dengan kata yang sama, di tahun 2014 ini jadikan sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Sebelum berangkat ke Bandung saya menyempatkan diri untuk ngopi bersama kawan di kawasan Gramedia Matraman dan selalu ada cerita dalam secangkir kopi.



Terima kasih BNN atas undangannya

Terima kasih semua untuk kawan Blogger Reporter.

======

Sumber :

BNN

Wikipedia


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun