Kuliah Hybrid Ala Unisa Yogyakarta di Masa Pandemi, Siapa Takut!
Oleh : Fitri Rini Ambarwati
Pandemi Covid-19 yang menyerang Negeri kita, selayaknya menjadi pertimbangan penting bagi kita semua untuk beberapa hal. Khususnya dalam Pendidikan, sesuatu yang teramat penting untuk pembekalan pada masa depan kita. Umumnya, menuntut ilmu dilakukan dengan bertatap muka atau berinteraksi secara langsung.
Namun, setelah Virus Covid-19 mulai menyerang masyarakat Indonesia, mau tak mau harus membuat beberapa aktivitas kita menjadi terbatas, begitupula dengan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Di mana sistem perkuliahan yang seharusnya dilakukan dengan bertatap muka secara langsung, terpaksa harus diberhentikan sementara dan berubah menjadi via daring.
Meski begitu, pihak Universitas Aisyiyah Yogyakarta berusaha untuk memberikan pelayanan Pendidikan sebaik mungkin. Salah satunya adalah dengan menggabungkan dua sistem pembelajaran atau Hybrid,yaitu via Offline atau bertatap muka secara langsung dan via daring yang memanfaatkan Media Sosial maupun Media Aplikasi sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintahan Kabupaten Sleman.
Bagi saya pribadi, sistem Kuliah Hybrid di Unisa Yogyakarta  sendiri mampu mengimbangi kegiatan pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara langsung seperti Praktikum pada Prodi Ilmu Kesehatan memerlukan peralatan simulasi yang tidak bisa hanya diberikan melalui Teori via daring saja.Â
Meskipun pembelajaran tidak sepenuhnya dilakukan bertatap muka secara langsung, setidaknya Kuliah Hybrid yang Unisa Yogyakarta kembangkan tetap mampu membuat Mahasiswa ataupun Mahasiswi merasakan berinteraksi layaknya Perkuliahan sebelum masa pandemi Covid-19 mewabah. Oleh karena itu, program ini sangat membantu untuk tetap bisa produktif pada masa pandemi ini.
Di samping itu, Unisa Yogyakarta selalu mengedepankan cara menjaga kebersihan kepada Mahasiswa agar selalu memakai masker, menjaga jarak dari kerumunan dan menjaga kebersihan salah satunya selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan lingkungan luar sehingga hal tersebut sekiranya mampu menekan risiko angka kenaikan kasus.Â
Salah satu contoh yang Unisa Yogyakarta terapkan pada saat Covid-19 sedang dalam kasus tinggi adalah dengan menerapkan Rapid Tes dan karantina mandiri selama kurang lebih 2 minggu kepada Mahasiswa dan Mahasiswi setelah libur panjang yang akan memulai masa pembelajaran kembali.Â
Saya pikir, hal tersebut mampu menekan jumlah peningkatan kasus di wilayah Yogyakarta, di mana banyak mahasiswa ataupun mahasiswi yang berasal dari luar pulau. Kuliah Hybrid ala Unisa Yogyakarta adalah salah satu pilihan terbaik dari segi Pendidikan selama Pandemi ini belum berakhir entah sampai kapan.