PENERAPAN KONSEP BLUE ECONOMY DI PELABUHAN BANGSALA’E SIWA SEBAGAI  UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR LAUT
Â
Oleh: NUR HERA
Â
Blue Economy adalah suatu hal yang mirip dengan green economy, namun blue economy bergerak di bidang kemaritiman/ kelautan. Blue economy dibuat sebagai suatu konsep yang di terapkan untuk menjaga kelestarian sumber daya perairan beserta sumber daya lain di sekitarnya. Selain untuk menjaga kelestarian, blue economy juga dapat di jadikan sebagai  alat untuk peningkatan pengelolaan pada sumber daya perairan agar sumber daya yang ada di sekitarnya dapat sejahtera serta dapat mengubah keadaan prekonomian dari tingkat terendah menjadi lebih baik lagi.
   Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena wilayah indonesia terletak di wilayah yang sangat strategis yaitu wilayah geografis yang terletak diantara persilangan dua benua yaitu benua asia dan benua australia serta di apit oleh dua samudra yaitu samudra hindia dan samudra pasifik. Oleh karena posisi  geografis itu, maka indonesia memiliki banyak pulau besar maupun pulau kecil. Maka dengan itu penerapan konsep blue economy di indonesia itu sangatlah baik, karena dengan adanya penerapan konsep blue economy maka lebih meningkatkan potensi kemaritiman serta menjaga kelestarian dari sumber daya perairan agar tetap berkelanjutan dan masyarakat yang berada di sekitar wilayah perairan tersebut akan sejahtera.
   Penerapan konsep blue economy sangat  mendukung terjadinya sumber daya perairan yang berkelanjutan, dengan adanya blue economy juga akan membantu masyarakat pesisir untuk kehidupan yang lebih baik khususnya untuk wilayah pelosok yang masih belum terjangkau akan perubahan yang terjadi di era milenial sekarang. Potensi dari penerapan blue economy di indonesia itu cukup besar karena sebagian besar wilayah indonesia  ialah wilayah perairan. Ada banyak wilayah di indonesia yang keadaan sumber daya perairannya masih sangat kurang tersentuh akan konsep blue economy dan ada juga beberapa wilayah yang keadaan prekonomiaannya belum begitu baik, salah satunya yang  berada pada provinsi sulawesi selatan.
   Pulau sulawesi merupakan pulau terbesar ke 4 (empat) di indonesia yang memiliki 6 (enam) provinsi  yaitu provinsi sulawesi selatan, sulawesi tengah, sulawesi barat, sulawesi utara, sulawesi tenggara, dan gorontalo. Di antara ke enam provinsi itu hanya provinsi sulawesi selatan yang luasnya sebesar 45.764,53 km, di antaranya terdiri dari 21 (dua puluh satu) kabupaten dan 3 (tiga) kota, diantara 21 (dua puluh satu) kabupaten tersebut salah satu di antaranya kabupaten wajo yang memiliki sumber daya perairan di berbagai tempat salah satunya adalah sumber daya perairan air asin/laut yaitu di pelabuhan bangsala’e siwa.
   Pelabuhan bangsala’e siwa merupakan salah satu sumber daya perairan yang berada di kabupaten wajo, pelabuhan bangsala’e siwa di jadikan sebagai sumber kehidupan masyarakat yang berada di sekitar pesisir laut tersebut. Aspek pengelolaan sumber daya periran di pelabuhan bangsala’e siwa masih begitu kurang mengetahui tentang konsep blue economy, jika di perhatikan siklus penangkapan ikan di pelabuhan bangsala’e siwa dan sekitarnya masih sangat tradisional. Sementara kehidupan pada wilayah pesisir laut pelabuhan bangsala’e siwa itu siklusnya masih belum mengalami perubahan seperti halnya proses penangkapan yang dilakukan nelayan di wilayah perairan laut siwa itu tidak wajar karena terkadang mereka melakukan penangkapan secara berlebihan seperti ikan yang belum memasuki usia cukup untuk di tangkap mereka sudah mengambilnya dengan porsi yang lebih banyak, dan juga hasil penangkapan di perairan laut siwa tersebut sebagian besar hanya di perjual belikan dan tidak di produksi lagi.
   Jika di wilayah laut siwa dilakukan penerapan konsep blue economy bisa saja ada perubahan akan kehidupan para nelayan dan juga masyarakat pesisir, untuk penerapan blue economy di wilayah perairan laut siwa mungkin bisa dilakukan edukasi terhadap nelayan-nelayan ataupun masyarakat wilayah pesisir laut siwa seperti memberikan edukasi mengenai aturan penangkapan ikan, alat-alat modern namun tetap ramah lingkungan serta memberikan edukasi mengenai p engelolaan hasil tangkap yang lebih baik lagi seperti pembuatan beberapa  macam produk yang dapat di buat dari hasil tangkapan itu. Namun, hal penting yang perlu dilakukan untuk di perairan laut siwa untuk mendukung konsep blue economy terhadap pelabuhan bangsala’e siwa adalah tentang pengelolaan lingkungan sehat di wilayah pesisir laut siwa. Pengelolaan lingkungan sehat di wilayah pesisir laut siwa yaitu dengan cara  melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dengan memisahkan sampah organik dengan sampah non organik. Sampah organik bisa di olah menjadi pupuk organik yang dapat digunakan untuk tananman sedangkan sampah non organik bisa di olah mejadi suatu karya yang lebih esthetic, Maka  dengan di adakannya lingkungan sehat tersebut maka pesisir pantai akan terlihat lebih bersih.
   Namun, untuk menerapkan konsep blue economy pada wilayah laut siwa juga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat terlebih dahulu, karena melihat beberapa masyarakat masih kental akan adat istiadat dan hampir sebagian besar masyarakat sekitar pelabuhan bangsala’e  siwa masih kurang pengetahuan atau bisa di katakan pendidikan yang masih rendah. Jadi sebagai bentuk solusinya yaitu dengan memberikan pemahaman mengenai blue economy dengan menggunakan bahasa yang di gunakan pada wilayah itu sendiri, dapat juga dilakukan dengan memberikan berupa praktek atau sebuah kegiatan yang dapat menggmbarkan mengenai manfaat dari blue economy. Untuk mendukung konsep blue economy dapat juga dilakukan pembudidayaan perikanan yang spesies nya mulai menurun agar spesies-spesies itu tetap terjaga dan dapat di manfaatkan oleh masyarakat.
   Dengan kekayaan sumber daya perairan yang dimiliki oleh perairan laut siwa maka untuk menerapkan konsep blue economy itu sangat mendukung serta daapat mengubah sikluss hidup di perairan laut siwa dari nelayan yang hanya tau alat tangkap seperti jaring dan sebagainya sekarang dia bisa tau alat modern seperti purse seine ,serta masyarakat pesisir laut siwa dari yang hanya tau menjual hasil tangkap dan sekarang menjadi tau sebuah produk yang dapat di perjual belikan dan ini sangat mendukung keadaan prekonomian pada masyaraakat wilayah laut siwa, jika produk dapat menenmbus penjualan hingga luar negara bisa saja bukan hanya prekonomian masyarakat wilayah pelabuhan bangsala’e siwa yang menjadi baik, hal itu dapat membantu prekonomian negara indonesia nantinya.
   Untuk penerapan blue economy di perairan pelabuhan bangsala’e siwa masih banyak hal yang perlu dilakukan agar pada prroses penerapan juga baik, serta hasil yang di dapat juga baik, dan perubahan yang di inginkan dari penerpan konsep blue economy dapat tercapai dan terlaksana dengan baik, maka dengan itu masih di perlukan riset lebih mendalam mengenai potensi kekayaan sumber daya perairan pada wilayah pelabuhan bangsala’e siwa serta penyusunan strategi yang baik mengenai penerapan konsep blue economy pada wilayah sumber daya perairan laut siwa dan sekitarnya. Untuk penerapan juga dapat dilakukan oleh mahasiswa dan untuk keberhasilan penerapan blue economy itu bergantung dengan kesadaran masyarakat itu sendiri. Karena bagaimaanapun usaha dan tindakan sebagai pelopor atau pencetus  akan konsep blue economy di wilayah sumber daya perairan pelabuhan bangsala’e siwa akan sia-sia jika masyarakat menolak tindakan kita. Begitupun akan keberhassilan dari konsep blue economy di wilayah sumber daya perairan  pelabuhan bangsala’e siwa akan berhasil jika kita mampu menyadarkan masyarakat melalui edukasi yang kita berikan kelak.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â
Wahyuddin, Y. A., Raka Maypangestu Hidayat, and Tri Ridho Verdiansyah. "STRATEGI KEBIJAKAN BLUE ECONOMY INDONESIA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA ERA JOKO WIDODO." Sriwijaya Journal of International Relations 2.2 (2022): 70-87.
 Â
Adibrata, Sudirman, Rahmad Lingga, and Mohammad Agung Nugraha. "Penerapan blue economy dengan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei)." Journal of Tropical Marine Science 5.1 (2022): 45-54.
Rani, Faisyal, and Wulandari Cahyasari. "Motivasi Indonesia dalam menerapkan model kebijakan Blue Economy masa pemerintahan Joko Widodo." Transnasional 7.1 (2015): 19141928.
Ilma, Ajeng Faizah Nijma. "Blue economy: kesimbangan perspektif ekonomi dan lingkungan." Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan 14.1 (2014). Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H