Mohon tunggu...
Fitri Rahayu
Fitri Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Profesi Guru

Fitri lebih suka nulis, dan nyimak apapun yang kalau kata hati udah klop.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperingati HUT RI: Kolaborasi Tua-Muda dari Tanding Voli sampai Makan Mi

17 Agustus 2023   22:53 Diperbarui: 17 Agustus 2023   23:08 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan mi leor/Dok Pribadi

#KitauntukIndonesia

Jauh sebelum hari ini, isu tua-muda di negara kita sangat menarik perhatian. Golongan muda terkesan terburu-buru karena semangatnya, dan golongan tua terkesan lamban karena kehati-hatian dan kebijaksanaannya. Isu ini bahkan yang melatarbelakangi hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Menyikapi kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus di tahun yang sama, golongan muda dan golongan tua memiliki perbedaan pendapat. 

Golongan muda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera mengumumkan kemerdekaan, sementara golongan tua berpendapat bahwa proklamasi harus diputuskan melalui sidang PPKI (Kurniawan, 2022). 

Keduanya memiliki tujuan yang sama, tetapi memiliki pemikiran dan strategi berbeda. Hal yang semakin menarik adalah selalu ada jalan tengah di antara dua pilihan, dan jadilah proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah adanya peristiwa Rengasdengklok.

Puluhan tahun telah berlalu, kita memperingati HUT RI hari ini dengan berbagai cara yang kita bisa. Bisa lomba balap karung, bakiak, kelereng, sampai panjat pinang, apa saja bisa! Tak terkecuali di tempat penulis. 

Kepanitiaan Tujuh Belasan yang terdiri dari bapak-bapak dan anak muda nge-blend untuk menyeleksi usulan perlombaan. Tentunya hal ini membuka komunikasi yang jarang-jarang. 

Biasanya, bapak-bapak berkumpul dengan bapak-bapak juga, dan anak muda berkumpul dengan anak muda juga. Momen Agustus-an ini cocok untuk keduanya berkumpul. Asyik, ya.

Komunikasi yang sudah terbentuk misalnya, mereka bergabung menjadi tim voli putra. Tetangga saya--sebut saja pak Budi--biasanya sangat sibuk di DKM menjadi imam dan panitia PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), ketika bertanding, semua warga menyambutnya dengan tepuk tangan riuh untuk mendukung Sang Imam yang umurnya sudah lebih di atas 50 tahun. 

Sementara itu, tetangga saya yang lain--sebut saja Aldo--yang berumur pertengahan 20 tahun, biasanya sangat sibuk berprofesi sebagai saxophonist wedding, terjun juga satu tim dengan pak Budi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun