[caption id="attachment_368104" align="aligncenter" width="300" caption="Bagian depan Queen Sirikit Museum, sumber : sumber : http://textile-blog.com"][/caption]
Kalau kita berkunjung ke Grand Palace Bangkok jangan lupa sempatkan waktu untuk mengunjungi Museum Queen Sirikit. Museum ini terletak tepat di samping pintu masuk Grand Palace, jadi sayang sekali kalau kita melewatkan museum kecil ini. Museum Queen Sirikit dibangun oleh yayasan SUPPORT yang dikelola oleh Ratu Sirikit. Sesuai namanya, museum ini menceritakan tentang Ratu Sirikit. Lebih khususnya museum ini menceritakan bagaimana Ratu Sirikit mengubah image sutra Thailand yang tadinya hanya sebagai produksi lokal biasa menjadi simbol dari negara Thailand. Atas kerja keras Ratu Sirikit lah sekarang Thailand terkenal sebagi negara penghasil kain sutra yang indah.
Salah satu misi dari Queen Sirikit Museum adalah menjadi pusat pembelajaran tentang industri tekstil Thailand di masa lalu sampai sekarang. Industri tekstil tersebut didatangkan dari Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur. Tentu saja selain ketiga daerah Asia tersebut, industri tekstil yang ditampilkan lebih menekankan pada hubungan industri tekstil dan Ratu Sirikit. Lebih jelasnya, museum ini dibangun untuk menciptakan kesadaran terhadap masyarakat Thailand tentang budaya dan keindahan industry tekstil di Thailand. Misi dari museum ini, diciptakan langsung oleh Ratu Sirikit dengan bantuan Putri Mahkota Maha Chakri Sirindhom.
Ket : karena tidak boleh berfoto di dalam museum, foto-foto ini saya ambil dari website resminya di http://www.qsmtthailand.org/
Galeri Queen Sirikit Museum
Galeri 1 Artistry in Silk: The Royal Style of Her Majesty Queen Sirikit
Yang pertama adalah galeri yang menampilkan gaya berpakaian ratu untuk kerajaan. Dalam galeri ini kita bisa melihat berbagai macam gaya dan model yang biasa Ratu Sirikit pakai dalam acara kerajaan maupun dalam keseharian. Selain itu terdapat juga aksesoris yang digunakan oleh Ratu Sirikit untuk melengkapi gaya berpakaiannya. Pakaian ini dibuat dengan berbagai macam bahan yang unik, mulai dari sutra sampai kayu yang diolah menjadi kain yang sangat indah.
[caption id="attachment_368112" align="aligncenter" width="300" caption="Bagian dalam Queen Sirikit Museum, sumber : http://www.qsmtthailand.org/"]
Galeri 2 Fashioning Tradition: Queen Sirikit Creates a National Dress for Thailand
Galeri kedua berisi tentang usaha ratu dalam menciptakan 8 model  pakaian khas Thailand. Galeri ini menampilkan lebih dari 30 baju khas Thailand yang biasa ratu pakai saat kunjungan ke luar negeri atau acara internasional. Proses pembuatan baju khas Thailand oleh Ratu Sirikit dimulai pada tahun 1960. Saat itu Ratu Sirikit sedang melakukan persiapan untuk menemani Raja yang akan melakukan kunjungan ke 14 negara di Amerika dan Eropa.
Usaha Ratu dalam menciptakan baju khas Thailand sangat didukung oleh Raja. Raja kemudian melakukan penelitian melalui koleksi foto dan lukisan lama tentang perempuan Thailand Penelitian tersebut dikhususkan pada pakaian yang dipakai oleh perempuan Thailand di masa lalu. Kemudian Ratu Sirikit mempercayakan kerabatnya, Thanphuying Maneerat Bunnag, bersama dengan ilmuwan dan sejarawan untuk mendesain baju khas Thailand. Kerja sama tersebut menghasilkan 8 model pakaina khas Thailand yang sekarang bisa kita lihat di Queen Sirikit Museum.
[caption id="attachment_368114" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi lainnya, sumber : http://www.qsmtthailand.org/"]
Galeri 3 dan 4 For the Love of Her Country Her Majesty Queen Sirikit Creates the SUPPORT
Galeri ketiga dan keempat menampilkan peran yayasan SUPPORT dalam menjaga dan mempromosikan kain sutra traditional Thailand. Dalam galeri ini ditampilkan perjalanan Ratu Sirikit berkeliling Thailand, yang dimulai dari tahun 1955, untuk mengunjungi daerah yang memproduksi kain sutra. Tidak hanya sekedar berkunjung, Ratu Sirikit juga memberikan dukungan seperti bantuan dana, pelatihan-pelatihan, dan pasokan bahan kepada para pembuat kain sutra yang kebanyakan adalah perempuan. Ratu Sirikit berpendapat bahwa pembuatan kain sutra dapat menjadi sumber penghasilan kedua bagi perempuan Thailand, sekaligus melestarikan keunikan warisan budaya Thailand.
Selain keempat galeri diatas, museum ini juga menyediakan toko souvenir khas Thailand. Toko ini menjual berbagai macam kerajinan tangan dari Yayasan Support. Sayangnya harga souvenir disini cukup mahal, namun soal kualitas memang tidak usah diragukan lagi. Setelah dilakukan renovasi, Queen Sirikit Museum ini memiliki fasilitas yang modern. Tidak hanya memajang baju-baju ratu, museum ini juga dilengkapi dengan layar dan tablet yang menyediakan informasi lengkap untuk setiap barang yang dipamerkan. Queen Sirikit Museum dibuka mulai pukul 09.00-16.30. Tiket masuknya sudah termasuk tiket Grand Palace. Tetapi kalau kita ingin mengunjungi museum ini saja, kita harus membayar 150 Baht (sekitar 57.000 rupiah). Peraturan dalam museum ini hampir sama dengan Grand Palace, harus memakai baju yang sopan dan tidak boleh berfoto di dalam gedung.
[caption id="attachment_368115" align="aligncenter" width="300" caption="Pintu masuk museum, sumber : kelilingmuseum.blogspot.com"]
Museum ini cukup menarik untuk dinikmati, terutama bagi perempuan. Kita pasti akan terkagum-kagum dengan kemewahan dan keindahan baju yang di desain ratu. Bukan tidak mungkin mengunjungi museum ini juga bisa memberi inspirasi untuk menciptakan model pakaian baru.Disini saya bisa melihat kecintaan Ratu pada rakyatnya dan bagaimana rakyat Thailand juga sangat mencintai Ratu.
Note : Catatan perjalanan ini diambil dari blog pribadi saya kelilingmuseum.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H