Mohon tunggu...
Fitri Nisa
Fitri Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Hallo, saya adalah mahasiswa yang suka membaca (komik)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inilah Si Hitam yang Banyak Manfaatnya

12 Agustus 2022   02:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   02:00 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pestisida Kimia yang Sering digunakan oleh Petani Tanaman Hias di Kelurahan Wonolopo. dokpri

Semarang (8/11/2022). Penggunaan pestisida kimia pada tanaman hias masih menjadi primadona bagi petani tanaman hias di wilayah Keluarah Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Petani tanaman hias tersebut berfikir kalau penggunaan pestisida kimia pada tanaman hias tidak akan berbahaya karena tanaman hias tidak dikonsumsi. Selain itu, penggunaan pestisida kimia dianggap lebih menghemat waktu dan biaya dibandingkan pestisida organik lainnya. Kebutuhan pasar yang semakin banyak memakasa mereka terus menggunakan pestisida kimia ini.

Anggapan tersebut tentulah tidak bisa dibenarkan. Pengunaan pestisida kimia berbahaya bagi tanah dan perairan karena pestisida kimia tidak mudah untuk terurai. Pestisida kimia yang tidak terurai akan menyebabkan pestisida tersebut menumpuk pada tanah dan akan terbawa aliran air. Ketidaksengajaan konsumsi pestisida kimia ini tentu menjadi ancaman tersendiri.

Mengetahui masalah tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Undip kenalkan penggunaan karbon aktif untuk menguraikan pestisida kimia tersebut. Karbon aktif akan menjadi rumah bagi mikroorganisme tanah yang mampu menguraikan pestisida kimia tersebut sehingga pestisida kimia tersebut tidak lagi menjadi ancaman bagi tanah dan perairan disekelilingnya.

Karbon aktif sendiri merupakan karbon (arang) yang telah diaktifkan dengan cara pemanasan pada suhu yang tinggi. Karbon aktif akan memiliki pori yang lebih banyak dibandingkan dengan karbon biasa. Pori itulah yang menjadi rumah bagi mikroognaisme tanah.

Spray Karbon Aktif dan Serbuk Karbon Aktif. dokpri
Spray Karbon Aktif dan Serbuk Karbon Aktif. dokpri

Karbon aktif yang digunakan dilarutkan dengan air (1:10) kemudian dimasukan ke dalam botol spray agar lebih mudah digunakan. Spray karbon aktif tersebut dapat digunakan apabila penggunaan pestisida sudah terlalu banyak dan menumpuk pada tanah sehingga perlu untuk diuraikan. Penggunaannya cukup disemprotkan tipis merata pada tanah yang dianggap mengandung banyak residu pestisida. Penggunaannya tidak boleh terlalu banyak karena karbon aktif yang menumpuk pada tanah justru akan menyebakan tanaman menjadi kerdil.

Selain manfaat karbon aktif sebagai pengurai pestisida, mahasiswa KKN juga kenalkan manfaat lain karbon aktif seperti penyubur tanaman. Kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan residu pestisida kimia yang ada pada tanah dengan biaya yang murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun