Matematika merupakan salah satu jenis pengetahuan yang dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Bila kita berpikir tentang matematika maka kita akan membicarakan tntang persamaan dan perbedaan, pengaturan informasi/data, memahami tentang angka, jumlah, pola-pola, ruang, bentuk, perkiraan dan perbandingan. Pengetahuan tentang matematika sebenarnya sudah bisa diperkenalkan pada anak sejak usia dini (usia lahir-6 tahun). Pada anak-anak usia di bawah tiga tahun, konsep matematika ditemukan setiap hari melalui pengalaman bermainnya. Matematika pada anak usia dini adalah mengenalkan konsep-konsep dasar matematika atau matematika permulaan.
Terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat diberikan pada anak usia dini untuk dapat mengenal matematika, penelitian ini akan membahas tentang salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk mengenal matematika pada anak usia dini yaitu melalui kegiatan mengurutkan pola. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, pada Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4--6 Tahun Lingkup Perkembangan usia 5-6 tahun salah satu tingkat ketercapaian perkembangan anak pada lingkup perkembangan kognitif berpikir logis yaitu kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD. Mengurutkan pola adalah kemampuan tentang mengurutkan urutan suatu himpunan benda yang saling berhubungan satu sama lain, hubungan yang terjadi dapat berdasarkan atas urutan warna, bentuk, dan ukuran, dengan cara mengenalkan urutan pola tersebut dari yang sederhana AB AB, ABC, AA BB AA BB, AA BB CC AA BB CC dan sampai yang sulit yaitu AAB AAB, ABB ABB, ABBC ABBC dan ABDC ABCD.
Menurut Jackman dalam Suharni, Tingkat Pencapaian Perkembangan kognitif meliputi pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna, ukuran dan pola serta konsep bilangan, angka dan huruf. Pola merupakan suatu kegiatan menyusun rangkaian warna, objek, bentuk atau gerakan yang berulang-ulang dalam urutan atau pengaturan yang sama (2019). Dalam Permendiknas Nomor 137 Tahun 2014, dinyatakan bahwa standar Tingkat Pencapaian Perkembangan lingkup perkembangan kognitif mengenai pola ABCD-ABCD. Indikator tingkat pencapaian perkembangan anak untuk anak usia 5-6 tahun seharusnya anak sudah dapat memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 4 pola atau lebih.
CassaFun game merupakan nama permainan yang diambil oleh peneliti guna untuk memberi nama pada permainan kegiatan mengurutkan pola. Pada permainan CassaFun (Cassava Fun) peneliti memanfaatkan setiap bagian-bagian pada tanaman singkong untuk membuat proyek dalam mengatasi permasalahan pada materi menyusun urutan pola ABCD-ABCD. Dalam permainan CassaFun, peneliti menggunakan bagian batang singkong yang telah diberi warna merah, kuning, hijau, dan biru untuk memecahkan permasalahan menyusun urutan 4 pola ABCD-ABCD.
Kegiatan pembelajaran ini berfokus untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam menyusun urutan 4 pola ABCD-ABCD di kelompok B. Berdasarkan data pada hasil penilaian sebelumnya terdapat 5 anak dari 12 anak di kelompok B TK DWP Terungkulon yang mengalami kesulitan dalam menyusun urutan 4 pola ABCD-ABCD, sehingga anak masih belum mengerti bagaiman menyusun pola. Dari latar belakang masalah yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut, ada beberapa tantangan yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam menyusun urutan 4 pola, yaitu:
- Kemampuan guru dalam menyampaikan materi kurang menarik.
- Media yang digunakan masih monoton.
- Stimulasi yang diberikan guru masih belum maksimal.
- Anak masih bingung dengan simbol gambar atau bentuk yang digunakan guru dalam menyusun pola.
- Anak masih belum konsentrasi ketika melakukan kegiatan.
Dari latar belakang di atas, alternatif solusi yang dipilih adalah kegiatan CassaFun (Cassava Fun Learning) menggunakan media permainan berperan menjadi petani singkong untuk meningkatkan kemampuan numerasi kelompok B dalam menyusun urutan 4 pola ABCD-ABCD dengan topik Singkong.
Adapun tujuan dari permainan CassaFun ini adalah sebagai berikut:
- Anak dapat bergantian dalam bermaian dengan temannya.
- Anak mampu untuk menentukan warna dengan melemparkan dadu.
- Anak mampu melompat dengan menggunakan dua kaki.
- Anak mampu menuliskan angka sesuai dadu yang keluar.
- Anak dapat menentukan batang singkong yang akan ditanam sesuai dengan warna dan banyak batang singkong yang akan ditanam.
- Anak mampu menyusun urutan 4 pola ABCD-ABCD dengan berperan menanam batang singkong.
Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan media permainan CassaFun ini adalah:
- Banner bekas
- Pot plastik panjang sekitar 50 cm
- Dadu (warna dan angka) dari kertas tebal/ kardus
- Alat tulis pensil dan penghapus
- Crayon
- Batang singkong yang sudah diberi tanda warna (merah, kuning, hijau, biru)
- Kertas lipat berukuran 16x16 yang diberi angka sebagai pijakan melompat
- Berbagai gambar singkong sebagai hiasan
- Kertas emas
- Gunting
- Lem kayu dan lem bakar
- Kardus bekas
- Kertas coklat
- Selotip
- Cutter