Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Konferensi Internasional untuk Wisata Berbasis Lingkungan di DSP Toba

22 Oktober 2021   11:26 Diperbarui: 22 Oktober 2021   11:43 2997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bupati Dairi dan Bupati Karo Turut Menyampaikan Sambutan | Sumber: Dokumentasi pribadi.

Sambutan positif juga disampaikan oleh Bapak Eddy K. A. Berutu selaku Bupati Dairi dan Cory Sebayang selaku Bupati Karo. Selain itu, mereka juga berharap agar seluruh Kabupaten yang berada di kawasan ini mendapat perhatian dari pemerintah pusat melalui KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF.

Ilustrasi: Bupati Dairi dan Bupati Karo Turut Menyampaikan Sambutan | Sumber: Dokumentasi pribadi.
Ilustrasi: Bupati Dairi dan Bupati Karo Turut Menyampaikan Sambutan | Sumber: Dokumentasi pribadi.

Salah satu poin penting yang diangkat dalam konferensi internasional yang terbagi dalam dua sesi ini adalah pentingnya wisata berbasis lingkungan di DSP Toba.

Hal ini dibahas dalam sesi I yang berlangsung selama pukul 10.00-12.00 WIB dengan sub tema: "Kaldera Toba: Menyambung Peradaban Zaman." Peneliti Litbang Kompas, yaitu Arita Nugraheni bertindak sebagai moderator dalam sesi yang diisi oleh 4 orang narasumber ini.

Ilustrasi:
Ilustrasi: "International Conference Heritage of Toba: Natural & Cultural Diversity" Sumber: Dokumentasi pribadi.

Ahli Geologi Badan Geologi Bandung, Indyo Pratomo, menyampaikan bahwa kaldera Toba merupakan supervolcano eruption. Dalam materinya yang berjudul: "Toba Caldera and Thematics Geotourism Potentials," beliau menyampaikan bahwa ada 3 kejadian luar biasa gunung api di Indonesia yang menjadikan salah satu karakter, yaitu erupsi yang merusak.

Pertama, kaldera termuda di dunia yang terjadi 200 tahun yang lalu, yaitu kaldera Tambora. Kedua, kaldera Rinjani terbentuk 800 tahun yang lalu.

Ketiga, kaldera Toba dengan erupsi luar biasa, sehingga dikategorikan sebagai super volcano. Ledakan erupsi Toba tersebut memuntahkan material 2800 m3 sehingga sangat merusak dan berdampak global.

Sumber erupsi Toba tidak hanya berasal dari satu gunung saja, melainkan berasal dari kompleks gunung api.

Erupsi serentak tersebut mengakibatkan terjadinya pengosongan dan bermagma dan tidak sempat diinjeksi dari dalam, sehingga meruntuhkan tubuh gunung api tersebut. Proses inilah yang membentuk sebuah kaldera raksasa, yaitu kaldera Toba.

Erupsi tersebut tidak hanya terjadi satu kali, melainkan sampai tiga kali. Namun, yang terbesar adalah erupsi terakhir (termuda), yang menghasilkan kaldera Toba saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun