"Dia selalu melihatnya, Ma," kata putriku.
"Mama harap begitu."
Sore ini, cahaya matahari terasa hangat. Kami berhenti lalu duduk di bawah plang yang bertuliskan: "Yayasan Bakti Sumija". Ia pernah berjuang bersamaku mendirikan yayasan ini dulu. Sebelum berpulang, puluhan tahun yang lalu.
***
TD, 14 Januari 2018
karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Cerpen RTC Duka Indonesiaku
Ilustrasi: rumpiestheclub@dok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!