"Biarkan saja. Oya, aku tahu cara agar karir politikmu lekas bersinar."
"Sungguh?"
Ia menunjuk ke arah gincu-gincu yang berderet di atas meja riasnya. "Dulu, dia juga memakai gincu-gincu itu."
Lelaki muda di hadapannya tersenyum.
Ia membalas senyuman itu. Ia tahu, kini gincu-gincu miliknya akan lebih cepat memendek. Sama seperti dulu.
***
Tepian DanauMu, 16 November 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!