Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Ruang Tunggu

2 November 2016   20:35 Diperbarui: 3 November 2016   14:41 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: ppob bukopin imperiumpay - WordPress.com

Tiba-tiba, dari samping kiri dan kanan suster itu bermunculan lelaki-lelaki berbaju putih. Mereka memegangi lenganku kuat-kuat untuk membawaku pergi.

“Hei, lepaskan aku! Aku masih menunggu dokter!”

Perempuan tua di seberangku terkekeh senang. Suster dan teman-temannya membisu. Mereka terus berjalan dan membawaku pergi dari ruang tunggu. Kami melewati beberapa lorong panjang lalu berhenti di sebuah kamar. Rasanya aku mengenal kamar ini. Bukankah aku berada di sini tadi pagi?

Saat aku berbalik lelaki-lelaki berbaju putih mulai tertawa mengejekku. Perlahan-lahan... tubuh mereka memanjang hingga mencapai langit-langit ruangan. Wujud mereka berubah menjadi menyeramkan. Aku mulai meronta-ronta ketakutan. Sementara itu, suster melangkah menuju sebuah sudut, mengeluarkan ponselnya, lalu memencet sejumlah nomor.

“Dok, pasien sudah ditemukan.”

***

Tepian DanauMu, 02 November 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun