Green tersenyum. “Menurutmu?”
“Lelaki semenarikmu seharusnya sudah memiliki banyak kekasih,” pancing Callista.
“Tidak juga, aku bukan tipe lelaki yang mudah jatuh cinta,” jawab Green santai.
“Lalu, mengapa kau bertanya soal kekasih padaku?” Callista menaikkan alis kirinya sambil memainkan ponsel dalam genggamannya.
“Karena aku ingin tahu, apakah aku memiliki kesempatan untuk mengenalmu lebih jauh.”
Hati Callista berdebar. Inilah saatnya. Tapi ketika ia ingin menjawab, kepalanya mulai terasa berdenyut. Buru-buru ia mohon pamit dan melangkah tergesa meninggalkan kafe. Meninggalkan secangkir cappuccino yang belum tersentuh dan tatapan heran milik Green.
***
bersambung...
Tepian DanauMu, 11 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H