Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Bicara pada Bayang-bayang

13 Agustus 2016   18:35 Diperbarui: 13 Agustus 2016   19:12 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: identityrevolutionproject.wordpress.com

“Takkan pernah.”

Aku merasa girang. Ini mulai menyenangkan. Aku mulai berpikir, apa yang akan kuceritakan? Ah, tidak. Kali ini, aku yang akan mendengarkannya.

“Kau saja yang bercerita. Apa saja.” Aku berdiri di depannya, berharap akan mendengar sesuatu yang menarik.

“Baiklah. Aku akan berbicara tentang seseorang. Kau.”

“Aku?” sepasang mataku membelalak, “kau sedang mengusiliku, kan?”

“Kalau ingin tahu, dengarkan saja. Jangan berisik.”

Hatiku berdebar-debar. Rasanya sama seperti saat aku mendapat kejutan segenggam permen aneka rasa. “Cepatlah, ceritakan,” desakku tak sabar.

“Kau gadis menarik. Sepasang matamu itu lentera. Sayang sekali, lentera itu telah lama padam.” Bayang-bayang berhenti sejenak, lalu berbisik penuh tekanan, “Kita akan menyalakan lentera itu jika kau mau.”

Aku tergelak. “Apa yang sedang kau bicarakan?”

“Ini serius. Mari, kita pergi dari sini. Ke dunia luar. Kau berani?”

“Hari ini kau benar-benar aneh,” aku masih tertawa, “ada apa denganmu?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun