"Satu tak cukup melambangkan ketulusanku."
Kau berlinang bahagia, "Kalau begitu, izinkanlah aku pergi menyeberangi lautan."
"Untuk apa? Mengapa kau harus meninggalkanku?"
"Karena aku akan kembali ketika seribu layang-layang telah kau tuntaskan. Saat matahari terbenam, kita akan melepaskan layang-layang itu ke angkasa."
"Apakah... kau akan menepati janji?"
Kau mengangguk. Haru. Senja bergulir temaram. Menghamburkan bayang-bayang hitam merajai semburat jingga. Mengakhiri hari sekaligus menjadi saksi sebuah janji.
***
Siang malam aku membuat layang-layang dalam rupa-rupa ukuran. Aku mereka-reka dalam benak, mana yang paling kau inginkan. Lalu melukis teratai kuning, putih atau ungu di atasnya. Saat lelah, aku berdiri memandang matahari terbenam. Menanti siluetmu hadir di batas senja.
Layang-layang itu telah memenuhi langit-langit rumah. Kupandangi sambil tak henti mendendangkan rindu. Saat membayangkan senyummu merekah, dadaku dipenuhi geletar bahagia.
Kapankah kau akan kembali?
***