Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinderella Pukul 10

15 Juli 2016   17:34 Diperbarui: 15 Juli 2016   19:36 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: photographybymelanielynn.com

Jangan paksa aku. Bukankah aku selalu kembali padamu?

Meski cuma dalam pesan?

Diam, bermakna aku harus berhenti. Gairahku untuk meneruskan percakapan musnah. Jarum jam berdetak pelan. Mengetuk-ngetuk keheningan dalam ruangan ini. Aku bisa mendengar denyut jantungku sendiri. Merasakan aliran yang bergerak pada pembuluh-pembuluh di sekujur tubuhku. Lalu dinding-dinding ruangan mulai bergerak. Perlahan menyempit. Mereka ingin mengepungku.

“Tolong!!!” teriakku.

Ponselku bergetar. Pesan.

Malam ini keretaku tiba di negeri yang kuimpikan. Maaf, ini sapa terakhir dariku. Nite.

Lengkinganku senyap, tenggelam di antara dinding-dinding.

***

Tepian DanauMu, 15 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun