Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Anakku, Percayalah!

8 Maret 2016   10:08 Diperbarui: 24 Maret 2016   07:26 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepian DanauMu, 8 Maret 2016

*teruntuk pangeranku: met ultah ke-6

[1] Bumbu khas dalam kuliner Suku Batak. Kerap disebut merica Batak
[2] Makanan yang terkenal sebagai masakan khas daerah dari tanah Batak Toba. Kerap juga disebut spaghetti dari Tano Batak

Sumber Inspirasi:

Novel:  Air Mata Terakhir Bunda
Penulis: Kirana Kejora

Novel yang diadaptasi dari kisah nyata ini menceritakan perjalanan hidup seorang anak bernama Delta yang dibesarkan oleh seorang ibu yang begitu mencintainya. Sriyani, ibu dari Delta dan Iqbal adalah seorang single parent yang harus berjuang membesarkan kedua anak laki-lakinya. Suaminya meninggalkannya begitu saja dan menikah kembali dengan wanita lain sementara hubungannya dengan Sriyani dibiarkannya menggantung tanpa status yang jelas.

"Ibu tidak pernah menangis di depan kami, kalaupun ingin menangis, ibu hanya menggigit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah, agar tangisnya tak terdengar oleh kami, anak-anak yang selalu dikuatkan dengan kata-kata...”

Karya Ini Diikutsertakan untuk Memeriahkan HUT Perdana Rumpies The Club

[1] Bumbu khas dalam kuliner Suku Batak. Kerap disebut merica Batak
[2] Makanan yang terkenal sebagai masakan khas daerah dari tanah Batak Toba. Kerap juga disebut spaghetti dari Tano Batak

[caption caption="Sumber Ilustrasi: RumpiesTheClub@dok"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun