Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Pemetik Rembulan

6 Februari 2016   19:39 Diperbarui: 6 Februari 2016   22:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berlutut dan mengulurkan tanganku, “Ikutlah denganku, aku akan membuat keranjang baru untukmu.”

“Mengapa aku harus percaya padamu?” Sepasang matanya menyiratkan berbagai dugaan.

Sesaat aku tak tahu harus menjawab apa, hingga sederet kata terlontar dari mulutku, “karena aku ingin tahu mengapa kau harus memetik rembulan. Kau mau menceritakannya padaku?”

“Aku akan menceritakannya. Tapi tolong, jangan dustai aku.”

“Percayalah, aku takkan melakukannya.”

Ketika perempuan itu menerima uluran tanganku, hatiku membuncah. Aku merasa telah memetik rembulan yang ingin dipetik oleh perempuan itu.

***

Aku menepati janjiku dengan membuat keranjang baru baginya. Keranjang itu bahkan lebih besar dari sebelumnya. Kuanyam dengan kedua tanganku sendiri. Setiap malam, aku menemani perempuan itu berdiri di pinggiran tebing untuk memetik rembulan.

“Rembulan semakin dekat. Tak lama lagi, aku pasti bisa memetiknya,” gumam perempuan itu. Sepasang matanya bersinar-sinar penuh hasrat.

“Kau telah berjanji untuk menceritakan padaku apa alasanmu ingin memetik rembulan.”

“Kutukan. Ini kulakukan semata karena kutukan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun