Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

TMII: 40 Tahun Membingkai Keanekaragaman Indonesiaku

29 Maret 2015   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_406236" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber Foto: @fitmanalu.dok"]

1427610349665603582
1427610349665603582
[/caption]

Selain Teater IMAX Keong Emas, Istana Anak-anak Indonesia adalah salah satu icon TMII yang dikenal masyarakat luas. Istana indah bak cerita dalam negeri dongeng ini menjadi ‘surga’ bagi anak-anak Indonesia. Mereka bisa lebih mengenali budaya bangsanya lewat belajar sambil bermain di sini. Ragam budaya, kesenian bahkan sejarah digelar di istana ini. Anak-anak bahkan bisa mendalami seni tari, musik, gamelan dan pedalangan sejak usia dini. Selepas belajar, mereka bisa menikmati berbagai permainan dengan anak-anak lainnya. Sama halnya dengan Snowbay Park, Istana Anak-anak Indonesia adalah sarana rekreasi yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di hari libur. Bila ingin berwisata lebih lama, Desa Wisata Hostel dan Graha Wisata Remaja dapat menjadi pilihan untuk menginap.

[caption id="attachment_406237" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber Foto: @fitmanalu.dok"]

1427610450810629309
1427610450810629309
[/caption]

Kekayaan Flora dan Fauna

Di sela-sela perjalanan mengunjungi anjungan provinsi yang ada di TMII, kami tak lupa mengunjungi beberapa unit flora dan fauna. Taman Reptilia, Taman Budaya Tionghoa, Taman Kupu, Taman Bekisar, Taman Burung, Taman Melati, Taman Bunga Keong Mas, Taman Persahabatan Negara Non Blok, Taman Apotik Hidup, Taman Manasik Haji, Taman Kaktus menunjukkan bahwa TMII tidak sekadar menampilkan ragam budaya, namun juga keanekaragaman flora dan fauna yang yang dimiliki Indonesia sebagai negeri beriklim tropis.

[caption id="attachment_406239" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber Foto: @fitmanalu.dok"]

142761058571119479
142761058571119479
[/caption]

Prestasi membanggakan baru-baru ini dicapai dengan diakuinya TMII sebagai Taman Peradaban Internasional dan Wahana Perdamaian Dunia oleh Komite Perdamaian Dunia tepat di malam pergantian tahun baru 2015lalu, karena TMII memiliki Plaza Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB). Sebuah monumen di Taman Persahabatan Negara Non Blok didirikan untuk mengenang semangat yang terkandung dalam KTT X Gerakan Non Blok dimana perwakilan negara-negaranya pernah ikut menanam pohon di sana.

Kerukunan Antar Umat Beragama

Penat berkeliling kami mengakhiri perjalanan di lingkungan rumah ibadah pemeluk agama dan kepercayaan di Indonesia. Masjid Pangeran Diponegoro, Gereja Katolik Santa Catharina, Gereja Kristen Haleluya, Pura Hindu Dharma Penataran Agung Kertabhumi, Wihara Arya Dwipa Arama, Kelenteng Kong Miao dan Sasono Adiroso Pangeran Sambernyowo yang berdiri megah melambangkan bahwa keragaman agama dan kepercayaan di Tanah Air bukanlah menjadi penghalang untuk mempersatukan bangsa besar yang majemuk ini. Bahkan perbedaan itulah yang memperkaya khasanah berbangsa dan ber-Tanah Air. Saya sungguh bersyukur bisa menjadi salah satu bagian dari keragaman tersebut.

[caption id="attachment_406241" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber Foto: @fitmanalu.dok"]

14276107391398138077
14276107391398138077
[/caption]

Membingkai Keanekaragaman Tanpa Henti

Perjalanan kami telah usai. Banyak hal yang berubah dibandingkan kunjungan awal saya dulu. TMII terus berbenah sebagai ‘wajah Indonesia’. Kenangan mengelilingi ‘Tanah Air’ saya bawa pulang ke Sumatera dengan perasaan yang tak terlukiskan. Mudah-mudahan suatu saat nanti, saya dapat berkunjung kembali ke sana.

Empat puluh sejak diresmikan, nyatanya TMII tak lekang tergerus oleh waktu. Miniatur Indonesia ini tetap menjadi tujuan favorit masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, TMII bahkan bergerak maju menjawab tantangan zaman. Theater 4 D (D’motion) dan Teater IMAX Keong Emas menjadi bukti bahwa TMII mampu mengikuti pesatnya perkembangan teknologi hiburan.

Keberhasilan TMII membingkai keanekaragaman budaya nusantara dengan utuh dan menjadi pemersatu dari waktu ke waktu patut diapresiasi. Miniatur Indonesia yang pada tanggal 20 April 2015 nanti genap berusia empat puluh tahun ini mempresentasikan nusantara secara dinamis tanpa henti. Jayalah selalu TMII!

****

Samosir, 29 Maret ’15 (Tepian DanauMu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun