Surabaya, 14 Desember 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non - Reguler 5 / Subkelompok 3 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah melaksanakan program inovatif yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan ramah lingkungan melalui pemanfaatan limbah putung rokok sebagai pestisida alami. Kegiatan ini dilaksanakan di RW 07 Medokan Semampir dengan melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) sebagai sasaran utama.
RW 07 Medokan Semampir merupakan salah satu wilayah perkotaan yang menghadapi tantangan serius terkait limbah putung rokok yang mencemari lingkungan. Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN merancang program yang mengedepankan edukasi dan praktik langsung untuk mengelola limbah putung rokok secara produktif.
Inovasi dalam Pengelolaan Limbah
Nikotin yang terkandung dalam putung rokok dikenal memiliki sifat insektisida alami yang efektif untuk mengendalikan hama tanaman. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN memperkenalkan teknik sederhana mengolah limbah putung rokok menjadi pestisida alami yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis bagi masyarakat.
“Program ini dirancang tidak hanya untuk mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi petani atau penghobi tanaman di lingkungan RW 07,” jelas Ketua Subkelompok 3, Khoirul Anam.
Edukasi dan Aksi Nyata
Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan tentang dampak limbah putung rokok terhadap lingkungan, diikuti dengan pelatihan pembuatan pestisida berbasis putung rokok. Para peserta, yang terdiri dari Kader Surabaya Hebat, diberikan pengetahuan praktis mulai dari proses pengumpulan limbah hingga penerapan pestisida pada tanaman.
Selain itu, aksi lingkungan berupa pengadaan tempat sampah khusus untuk putung rokok juga dilakukan guna mendorong kebiasaan pengelolaan limbah yang lebih baik di tingkat RT dan RW.
“Kami senang sekali mendapat pelatihan ini. Selain membantu lingkungan, kami jadi tahu bahwa limbah seperti putung rokok bisa dimanfaatkan,” ujar Ibu Erlina, salah satu kader KSH.
Dampak dan Harapan
Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga RW 07 Medokan Semampir. Tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan limbah, program ini juga membuka wawasan baru tentang potensi ekonomi dari limbah yang selama ini dianggap tidak berguna.
Mahasiswa KKN berharap program ini dapat berlanjut secara mandiri dengan dukungan penuh dari masyarakat dan tokoh lokal. Keberlanjutan ini diharapkan tidak hanya membawa perubahan positif di RW 07 Medokan Semampir tetapi juga menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk melakukan inovasi serupa.
Dengan semangat kolaborasi, program ini membuktikan bahwa masalah lingkungan dapat diatasi melalui edukasi, inovasi, dan partisipasi masyarakat. Limbah putung rokok yang selama ini menjadi sumber masalah kini telah berubah menjadi solusi untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H