Stunting (Dashat)” dengan menu sup telur. Acara ini diikuti oleh warga Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Tursino.
Sabtu 20 Juli 2024 - Mahasiswa GIAT 9 Universitas Negeri Semarang (UNNES) Desa Tursino melaksanakan sebuah program kerja yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kali ini, GIAT 9 Unnes menyelenggarakan lomba masak bertema "Dapur Sehat AtasiStunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Untuk itu melalui program GIAT 9, mahasiswa Unnes berusaha memberikan edukasi tentang pentingnya asupan gizi yang baik serta bagaimana penyajian asupan dengan praktis dan terjangkau. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyelenggarakan lomba memasak, yang diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi masyarakat dalam menyediakan makanan sehat untuk keluarga.
Lomba masak Dashat diikuti oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita utamanya ibu yang memiliki anak stunting di Dusun 2 dan Dusun 3. Dengan masing-masing dusun mengirimkan perwakilan tiga tim dengan anggota per timnya berjumlah tiga orang. Untuk alat memasak peserta lomba membawa sendiri sedangkan bahan sudah disediakan oleh pantitia. Setiap kelompok diberi bahan-bahan dasar yang sama yakni telur, tahu, wortel, tomat, daun bawang, kentang, dan semangka yang penuh dengan kandungan gizi sehat. Waktu memasak yaitu selama 40 menit.
Ketua panitia Farah Al Zahra dan Evita Pasha Andriani menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kompetisi memasak, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi seimbang dalam pencegahan stunting. "Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya gizi seimbang dan bagaimana menyajikan makanan yang bergizi dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan terjangkau," ujar Evita.
Juri pada acara perlombaan ini terdiri dari perwakilan mahasiswa Unnes, Kader, dan Bidan setempat. Kriteria penilaian meliputi rasa, kreativitas penyajian, dan kandungan gizi dari masakan. Meskipun acara pelaksanaan lomba antara Dusun 2 dan Dusun 3 bergabung, tetapi pemenang lomba tiap dusun dibuat secara terpisah. Para pemenang mendapatkan hadiah menarik berupa peralatan dapur yang diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus memasak makanan sehat di rumah.
Ibu Bayan juga mengungkapkan kebahagiaan atas suksesnya acara lomba memasak ini. ”Saya senang acara bisa berjalan dengan lancar, meriah, dan seru semoga dengan adanya lomba memasak ini bisa menjadi bahan edukasi untuk ibu-ibu warga Dusun 2 dan Dusun 3,” ujarnya.
Partisipasi aktif warga Dusun 2 dan Dusun 3 dalam acara ini menunjukkan tingginya kesadaran mereka akan pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting. Melalui kegiatan seperti ini, GIAT 9 Unnes berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan dan gizi.
Lomba masak Dahsat ini bukan hanya sekedar kompetisi melainkan sebuah langkah kecil yang berdampak besar dalam upaya menanggulangi masalah stunting di Indonesia. Dengan adanya edukasi dan praktik langsung seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H