Mohon tunggu...
Fitri Kirana
Fitri Kirana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kegagalan adalah langkah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksionisme Simbolik Pemikiran George Herbert Mead

7 Oktober 2022   15:33 Diperbarui: 8 Oktober 2022   08:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biografi singkat George Herbert Mead 

George merupakan tokoh sosiologi yang lahir pada tanggal 27 Februari 1863 di South Hatley Massachussets. Pada tahun 1887 Mead sudah mendapatkan gelar Sarjana Muda di Oberlin College. Kemudian dia meneruskan kuliahnya pada tahun 1887 di universitas ternama yaitu Universitas Harvard dan di Universitas Leipzig. Setelah selesai menempuh kuliah, pada tahun 1891 Mead akhirnya menjadi dosen di Universitas Michigan. Karya terbesar Mead tertuang dalam bukunya yang berjudul Mind, Self dan Society. pada tahun 1931 Mead menghembuskan nafas terakhirnya di suatu rumah sakit akibat gagal jantung. 

Prinsip dasar :

  • Manusia dibekali kemampuan berpikir tidak seperti binatang. Karena hal tersebut, maka manusia dapat mengembangkan kemampuannya berfikirnya.
  • Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial. Semakin sering suatu indivdu berinteraksi dengan orang lain, maka kemampuan berfikir individu akan semakin berkembang. 
  • Dalam interaksi sosial manusia mempelajari simbol dan makna yang memungkinkan mereka menggunakan kemampuan berpikir mereka.  Saat kita berinteraksi, maka kita akan dapat memahami arti symbol yang ada dimasyarakat, dan semakin berkembang pula kemampuan berfikir. 
  • Simbol dan makna memungkinkan manusia melanjutkan tindakan khusus dan berinteraksi. Saat melihat symbol dan makna tertentu, manusia akhirnya menafsirkan hal tersebut dengan melakukan suatu tindakan. 
  • Manusia mampu mengubah makna dan simbol yg digunakan dalam tindakan serta interaksi berdasarkan penafsiran mereka atas situasi. Pada saat manusia merasakan sesuatu yang ia rasakan atau melihat suatu simbol, lalu mereka akhirnya melakukan perubahan atas situasi dan kondisi dengan melakukan suatu tindakan.
  • Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan, karna kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri, menimbulkan peluang tindakan, pilihan atas tindakan. Suatu simbol dapat dimodifikasi oleh individu berdasarkan kemampuan dia berinteraksi dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
  • Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat. Suatu tindakan yang dilakukan oleh individu secara terus menerus dapat membentuk suatu kelompok dan masyarakat tertentu. 

Menurut teori ini. komunikasi manusia berlangsung melalui pertukaran simbol serta pemaknaan simbol -- simbol tersebut. Symbol menjadi acuan dasar dalam teori ini karena symbol menjadi pembeda yang paling signifikan antara manusia dengan hewan. Kemunculan symbol ini disebabkan karena adanya kebutuhan dari setiap individu dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Teori ini juga berpendapat bahwa, dalam proses berinteraksi pasti ada suatu tindakan atau perbuatan yang diawali dengan pikiran. Menurut Mead dalam bukunya " Mind, Self, dan  Society" berpendapat bahwa, masyarakat terlebih dahulu muncul sebelum pikiran, karena dengan adanya masyarakat, suatu pikiran baru timbul dalam diri masyarakat. 

 

Teori Interaksionisme Simbolik memiliki akar utama, yaitu Filsafat Pragmatime dan Behaviorisme Psikologis.  

Pragmatisme memiliki asumsi:  

  • Realitas diciptakan secara aktif dengan tindakan dalam dunia nyata. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa suatu realitas terbentuk karena adanya tindakan yang dapat diamati dan dilihat.
  • Ingatan dan pengetahuan didasarkan pada dunia nyata yang telah terbukti berguna bagi manusia. Ketika suatu pengetahuan memiliki manfaat bagi manusia, maka pengetahuan tersebut akan menjadi suatu ingatan yang melekat.
  • Manusia mendefinisikan obyek sosial/ fisik sosial menurut utilitasnya. Maksudnya adalah Ketika manusia melihat suatu objek maka kita dapat menafsirkan kegunaannya.
  • Pemahaman atas individu didasarkan pada perilakunya dalam kenyataan. Saat manusia sering mengalami suatu peristiwa yang konkrit, hal tersebut akan melekat dalam fikiran manusia.

Behaviorisme Psikologis berasumsi: 

  • Perilaku manusia tidak sama perilaku hewan. 
  • Tindakan manusia didasarkan oleh proses mental. 
  • Manusia merupakan aktor kreatif. Olah karena itu, sebagai makhluk yang kreatif manusia slalu mengembangkan pengetahuannya.

Konsep penting dalam pemikiran Mead : 

  • Menurut mead prioritas sosial adalah kelompok sosial muncul lebih dulu dan kelompok sosial menghasilkan perkembangan mental dan kesadaran diri.
  • Tindakan sosial menurut mead tidak sama dengan dengan binatang, dikarenakan manusia memiliki fikiran yang mengalami perkembangan
  • Sikap isyarat. Tindakan sosial memiliki motif dan isyarat punya makna, sehingga motif dan makna diinterpetasikan oleh individu lain.
  • Simbol --  simbol signifikan : Gerak isyarat yang diciptakan manusia dan menjadi respon atas informasi pada manusia
  • Pikiran (Mind) : Proses percakapan individu dengan dirinya sendiri. 
  • Diri (Self) : Kemampuan menjadikan subyek atau obyek dengan aktifitas & hubungan sosialnya.
  • Masyarakat (Society) : bagian proses sosial tanpa henti yang mendahului pikiran (mind) dan diri (self)

 Ada 4 tahapan proses terbentuknya tindakan : 

Impuls -- persepsi -- manipulasi -- konsumsi

Mind 

  • Mind dapat berkembang karena adanya proses interaksi sosial
  • Mind akan mengolah berbagai symbol dan akan menuju pembentukan diri
  • Dengan mind, symbol dapat dimanipulasi
  • Aktivitas mind juga dapat dilakukan dengan komunikasi dengan diri sendiri

Self terbagi menjadi 2 :

 

I sebagai subjek, konsep ini membahas mengenai bagaimana diri sendiri ingin kita bentuk. Pada konsep ini tanggapan terjadi secara spontan dari individu terhadap orang lain atau situasi. Di konsep ini juga berpendapat bahwa kita dapat menentukan kepribadian diri sendiri, dan tiap individu memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya karena memiliki proses tumbuh dan berkembang dari lingkungan yang berbeda sehingga bersifat kreatif.

Me sebagai objek, pada konsep ini membahas mengenai suatu individu memiliki control sosial yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jika seseorang memiliki control sosial yang kuat, maka tidak akan memengaruhi kepribadian individu. Sehingga control sosial ini dapat berpengaruh besar terhadap kepribadian individu.

Tiga tahapan pembentukan self

  • Play stage pada tahap ini seorang individu baru memulai membentuk dirinya dengan melakukan proses peniruan atas apa yang ia lihat.
  • Game stage pada tahap ini individu mulai berdialog dengan dirinya sendiri dan membandingkan peran orang lain dengan dirinya sendiri, sehingga mulai dapat membangun kepribadiannya.
  • Generalized other pada tahap ini individu sudah dapat membentuk kepribadian yang sesuai dengan kemampuan dan cara berfikirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun